Pemerintah Bubarkan FPI, Mahfud MD Sebut Lebih dari 80 Persen Orang Indonesia Senang

14 Januari 2021, 06:00 WIB
Mahfud MD sebut lebih dari 80 persen orang Indonesia senang bila FPI dibubarkan. /Youtube/Deddy Corbuzier

Media Magelang – Menkopolhukam Mahfud MD sebut lebih dari 80 persen orang Indonesia senang bila FPI dibubarkan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan banyak orang yang merasa senang bila Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan. Dia menyebutkan bahwa hal ini berdasarkan data faktual.

Menurut Mahfud MD, lebih dari 80 persen orang Indonesia senang saat FPI dibubarkan. Oleh karenanya, pembubaran FPI ia nilai sebagai sebuah kebijakan yang tepat.

Baca Juga: Sinopsis My Lecturer My Husband Episode 8, Akankah Inggit Kembali pada Tristan Meninggalkan Arya?

Usai Surat Keterangan Bersama (SKB) dikeluarkan, FPI resmi bubar dan dilarang oleh pemerintah. Seluruh mantan anggota FPI dilarang untuk melakukan kegiatan, bahkan menggunakan atribut atau simbol FPI.

Respon masyarakat yang merasa senang ini dianggap Mahfud MD telah lama menginginkan pembubaran FPI.

“Justru sangat banyak yang ingin ini (FPI) dibubarkan, senang kalau ini dibubarkan,” ujar Mahfud MD dikutip Media Magelang dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul “Mahfud MD: FPI Dibubarkan, Justru Banyak yang Senang, Lebih dari 80 Persen”.

Baca Juga: Beredar Asumsi Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh Karena Dibajak, Vincent Raditya : Itu Bisa Dilawan!

Mahfud MD menyebut masyarakat yang senang dengan kebijakan ini terpampang jelas di media sosial.

“Buktinya, sebelum itu kan di medsos, ‘Kok pemerintah ini kan kalah sama preman,” tutur Mahfud MD.

Menurut Menkopolhukam, pemerintah dicemooh di medsos lantaran dianggap 'tak hadir dalam perongrongan kewibawaan negara' yang dilakukan FPI.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Vaksin Covid-19 Sebagai Upaya Indonesia Bebas Covid-19

Mahfud MD mengklaim pihaknya sudah melakukan survei sebelum mengumumkan pembubaran FPI pada Rabu 30 Desember 2020 lalu.

"Sebelum kita nyatakan de jure sudah bubar dan melarang kegiatan, itu kita sudah punya survei. Survei resmi ya! Pemerintah punya," kata Mahfud tegas.

Survei ke masyarakat inilah yang menjadi penguat keputusan pembubaran FPI oleh pemerintah.

Baca Juga: Vincent Raditya Jelaskan Teori Kemungkinan Sriwijaya Air SJ 182 Sengaja Dijatuhkan Atau Dibajak

"Lebih dari 80 persen itu, memang minta itu dibubarkan, mendukung pemerintah mengambil tindakan tegas," ujar Mahfud MD.

Pernyataan tersebut dikuatkan lagi oleh Mahfud MD dengan sebuah hasil survei dari lembaga lain di luar pemerintah.

"92 persen merasa pemerintah tepat melakukan pembubaran (FPI)," kata Mahfud.

Baca Juga: Sinopsis Allied, Film Bioskop Trans TV Malam Ini Kisahkan Misi Berbahaya Brad Pitt

"Iya kan, ini lembaga apa yang baru dua hari lalu dikeluarkan," ujarnya menambahkan.

Mahfud MD mengklaim hasil survei lembaga independen tersebut sama persis dengan apa yang dilakukan pemerintah sebelum FPI dibubarkan.

Salah satu yang paling mendukung pembubaran FPI menurut Mahfud MD ialah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Baca Juga: Arief Budiman Diberhentikan dari Jabatan Ketua KPU RI Oleh DKPP Terkait Kasus Kode Etik

"NU itu sudah lama (ingin FPI dibubarkan). Kenapa begitu dibiarkan," kata Mahfud.

"Oleh sebab itu, ketika kita nyatakan FPI dilarang melakukan kegiatan, NU yang mendukung pertama," tuturnya.

"Muhammadiyah juga melakukan dukungan, itu benar! Dan yang lain benar. NU, Muhammadiyah itu adalah ormas Islam terbesar!" kata Mahfud MD tegas.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler