Wacana Vaksinasi Covid-19 per Klaster, Jokowi: Perencanaan Harus Secara Detail

11 Februari 2021, 15:31 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). /Tangkapan layar kanal YouTube Sekretariat Presiden

Media Magelang – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menginginkan vaksinasi Covid-19 dilakukan per klaster. Tujuannya untuk mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan komunal.

Wacana tersebut Jokowi sampaikan pada acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2021 pada Kamis, 11 Februari 2021 di Istana Negara.

Dilansir dari ANTARA News, Presiden Jokowi juga menekankan perencanaan vaksinasi Covid-19 secara detail menjadi penting dan perlu dipetakan.

Baca Juga: Tersangka Merupakan Pelaku Tunggal, Begini Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang

 “Sekali lagi, perencanaan secara detail harus dipetakan. Kalau vaksin datang dalam jumlah banyak itu siapa yang didahulukan,” ujarnya.

Lebih lanjut, kelompok masyarakat lanjut usia perlu diprioritaskan mendapat vaksinasi Covid-19. Saat ini, kata Presiden Jokowi, pemerintah pusat bekerja keras untuk mendapat tambahan vaksin dari berbagai sumber.

Pasalnya, produsen vaksin tidak banyak tapi diperebutkan 215 negara.

Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang Ditemukan, Polisi: Diduga Pelaku Tunggal

Presiden Jokowi juga memberikan contoh klaster yang bisa dijadikan lokasi vaksinasi massal adalah pusat perbelanjaan atau mal.

“Misalnya di kota ada mal, sudah karyawan di mal langsung (divaksinasi) karena dia banyak sekali berhubungan dengan masyarakat,” ujarnya.

Presiden Jokowi meminta pemerintah masing-masing daerah dan kota menyiapkan tenaga pelaksana serta penyelenggaraan vaksinasi.

Baca Juga: Wolve vs Southampton di Piala FA: Jadwal, Prediksi, Head to Head, Live Streaming

“Di puskemas silakan melakukan, tapi harus ada yang dalam bentuk massal. Kumpulkan misalnya di GOR, balai kota, dan jumlah yang banyak sehingga vaksinasi harian ini bisa kita lakukan suntikan vaksin dalam jumlah banyak sehingga dapat segera tercapai kekebalan komunal,” ucap Presiden Jokowi.

Sebelumnya vaksinasi Covid-19 secara massal telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta di Istora Gelora Bung Karno pada 4 Februari 2021 lalu. Sasaran vaksinasi massal itu adalah lima ribu tenaga kesehatan

Vaksinasi Covid-19 massal juga dilakukan di beberapa wilayah lain di Indonesia seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung.

Baca Juga: MotoGP 2021, Marc Marquez Muncul di Sesi Foto Repsol Honda, Fans Langsung Heboh

Saat ini vaksinasi Covid-19 baru dilakukan oleh 42 negara di dunia, termasuk Indonesia. Presiden Jokowi mengatakan pemerintah pusat sudah mendapat komitmen 426 juta dosis vaksin.

Presiden Jokowi menambahkan sudah melakukan pendekatan dengan beberapa produsen vaksin Covid-19 sejak Agustus 2020.

“Bukan barang mudah karena semua negara rebutan. Oleh sebab itu, vaksinasi harus tepat sasaran, tepat target betul, jangan sampai meleset,” katanya.

Baca Juga: Lantik 840 Pejabat Fungsional, Ganjar Pranowo Sebut Akan Copot Jabatan ASN Terlibat Organisasi Terlarang

Indonesia telah menerima tiga juta dosisi vaksin dari Sinovac yang sudah siap pakai. Sinovac juga mengirimkan 25 juta dosis bahan baku vaksin dengan 2,5 juta dosis cadangan yang akan diolah oleh PT Bio Farma.

Selain Sinovac, Indonesia akan menerima kiriman vaksin Novavax dari Amerika Serikat-Kanada, AstraZeneca dari Inggris, dan Pfizer-BioNTech dari Jerman-Amerika Serikat.

Wacana vaksinasi Covid-19 per klaster diharapkan dapat segera direncanakan secara detail sehingga dapat membentuk herd immunity. ***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler