Tiga Poin Penting Asesmen Nasional Pengganti Ujian Nasional, Syarat Kelulusan Baru yang Wajib Anda Tahu!

- 5 Februari 2021, 07:33 WIB
Ujian Nasional 2021 Resmi Ditiadakan, Kemendikbud Beberkan Cara Penentuan Kelulusan.
Ujian Nasional 2021 Resmi Ditiadakan, Kemendikbud Beberkan Cara Penentuan Kelulusan. /Dok. Humas Kemendikbud

Media Magelang - Pengganti Ujian Nasional telah disepakati oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menjadi Asesmen Nasional.

Program Asesmen Nasional pengganti Ujian Nasional ini juga telah mendapat dukungan penuh dari Presiden Joko widodo sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar.

Program Asesmen Nasional akan dimulai pada tahun 2021 ini dan merupakan dari bagian pemetaan mutu pendidikan di seluruh sekolah, madrasah dan program kesetaraan.

Baca Juga: Perkuat Tracing Covid-19, Pemerintah Canangkan Program PeduliLindungi

Asesmen Nasional nantinya akan menjadi pemetaan dasar (baseline) kualitas pendidikan secara nyata di lapangan.

“Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud, seperti dikutip Media Magelang dari laman kemendikbud.go.id.
 
Selain itu terdapat tiga poin penting dalam Asesmen Nasional yakni asesmen kompetensi minimum, survei karakter dan survei lingkungan belajar.

Baca Juga: Kenali Metode ABCDE untuk Medeteksi Kanker Kulit pada Wajah

Pertama yakni survei karakter yang akan mengukur capaian siswa dalam hal sosial-emosional yang berlandaskan Pancasila.

Lebih lanjut Kemendikbud menjelaskan bahwa sosial emosional terdiri dari beriman dan bertakwa kepada tuhan YME Serta berakhlak mulia.

Tidak hanya itu namun juga mandi, mampu bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan berkebhinekaan global.

Baca Juga: Berbau Menyengat dan Tak Banyak Disukai, Ini 5 Manfaat Durian Bagi Kesehatan

Kedua asesmen kompetensi minimum yakni syarat bagi peserta didik untuk bisa melakukan kontribusi di dalam masyarakat terlepas dari bidang kerja dan karir di yang akan dipilih kelak.

“Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif,” jelas Mendikbud.

Ketiga yakni survei lingkungan belajar sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan.

Baca Juga: Polri Libatkan Densus dalam Selidiki Aliran Dana FPI, Istri Anggota Terroris JI Diduga Ikut Terlibat

 “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud.

Hasil akhir laporan asesmen digunakan untuk menjelaskan profil kekuatan dan apa saja aspek yang harus diperbaiki oleh sekolah dan daerah.

Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional merupakan langkah awal yang dibuat oleh pemerintah lewat Kemendikbud untuk mengetahui bagaimana kondisi pendidikan berdasarkan datang langsung di lapangan.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: ANTARANEWS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah