Hari Pers Nasional, Fadli Zon: Ada Tiga Tantangan Pers yang Kian Berat

- 9 Februari 2021, 16:46 WIB
 Fadli Zon unggah utasan mengenai Hari Pers Nasional 9 Februari 2021.
 Fadli Zon unggah utasan mengenai Hari Pers Nasional 9 Februari 2021. ///Instagram/@fadlizon

Media Magelang - Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional, politisi Partai Gerindra Fadli Zon sampaikan tiga tantangan besar yang dihadapi oleh pers di tengah-tengah pandemi dan kemunduran demokrasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Fadli Zon melalui sebuah utas yang diunggah di akun Twitter pribadinya pada 9 Februari 2021.

Dalam utas tersebut, Fadli Zon menyebutkan tantangan industrial bisnis pers, kemunduran demokrasi, dan ancaman tradisional kebebasan pers sebagai tiga tantangan besar yang dihadapi oleh pers Indonesia saat ini.

Baca Juga: Syarat Wajib Daftar Kartu Prakerja 2021 Gelombang 12, Dapatkan Insentif Hingga Rp3,5 Juta

Tantangan pers yang pertama versi Fadli Zon adalah tantangan industrial bisnis pers.

Ia menjelaskan bahwa pada saat pandemi Covid-19 melanda, proses transformasi digital berkembang dengan cepat di berbagai lini kehidupan.

Lebih lanjut, Fadli Zon juga beropini bahwa transformasi digital itu berkembang di Indonesia sejak 10 tahun terakhir. Ia juga menyebutkan baik industri media cetak maupun elektronik telah gagal menyesuaikan diri dengan media digital.

Baca Juga: Pemerintah Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2021, Simak Cara Registrasi dan Syarat Mendapatkannya

"Sejak sebelum adanya pandemi saja, dalam sepuluh tahun terakhir kita sudah menyaksikan media-media cetak besar berhenti terbit. Sebagian besar berhenti terbit karena gagal menyesuaikan diri dengan era digital, sementara sebagian kecil lainnya berhenti terbit karena mencoba beralih platform," tulis Fadli seperti dikutip Media Magelang dari akun Twitter pribadinya @fadlizon pada 9 Februari 2021.

"Sesudah terjadi pandemi, perubahan itu bukan hanya menghantam media-media cetak saja, tapi jg menghantam dgn keras media-media elektronik. Dalam setahun terakhir, misalnya, kita menyaksikan industri televisi kelimpungan dlm menghadapi platform media sosial, terutama Youtube," tulis Fadli Zon lebih lanjut.

Kegagalan-kegagalan itu memberi pukulan yang serius pada industri media yang pada akhirnya berimbas pada pekerja pers.

Baca Juga: Ketum Seknas Jokowi Jateng Mengkritik Pedas Perkara Nama Ganjar di Soal Buku Agama

Lebih lanjut, Fadli Zon juga menyebutkan tantangan besar pers yang kedua, yaitu kemunduran demokrasi.

"Kedua, kemunduran demokrasi. Merujuk pada Laporan Indeks Demokrasi 2020 yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), pandemi Covid-19 telah menurunkan indeks demokrasi di seluruh dunia," tulis Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, kemunduran demokrasi itu terjadi seperti adanya praktik pengekangan, kontrol terhadap kebebasan, pemblokiran arus informasi, dan tidak adanya transparansi juga akan berimbas pada pekerja pers.

Baca Juga: Telusuri Penyebab Pandemi, WHO Butuh Waktu Bertahun-tahun untuk Temukan Asal Usul Covid-19

Terakhir, Fadli Zon menyebutkan adanya ancaman tradisional kebebasan pers juga harus dihadapi oleh industri pers.

Ancaman tradisional tersebut meliputi minimnya kebebasan pers Indonesia, kekerasan regulasi pers yang tidak bersahabat, dan kekerasan kesejahteraan bagi pekerja pers.

Namun, ditengah tantangan pers tersebut Fadli Zon berharap agar pers Indonesia mampu menjadi oase yang mengawal demokrasi dengan profesional dan independen.

Baca Juga: Ladies, Simak Tips dan Produk Make up yang Dapat Menutupi Jerawat

"Di hari Pers Nasional ini, meskipun kondisinya masih penuh tantangan, saya mendorong agar Pers Indonesia dapat menjadi oase yg mengawal demokrasi dengan profesional dan independen," kata Fadli.

 "Dirgahayu Pers Indonesia!" tulis Fadli Zon mengakhiri utasannya.

Tiga tantangan yang harus dihadapi pers versi Fadli Zon tersebut dapat menjadi masukan bagi pers Indonesia untuk melangkah maju.***

Editor: Puspasari Setyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x