Hindari Kepunahan, NASA Siap Tabrakkan Pesawat Ruang Angkasa ke Asteroid yang Mendekat ke Bumi

- 24 November 2021, 10:43 WIB
ILUSTRASI - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menciptakan alat untuk mencegah asteroid.
ILUSTRASI - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menciptakan alat untuk mencegah asteroid. /Pixabay/9866112

Media Magelang - NASA akan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid dalam misi untuk menghindari Armageddon di masa depan yang saat ini sedang mendekat ke Bumi.

Sebuah asteroid yang diduga sebagai ancaman sedang mendekat ke Bumi sehingga NASA bersiap-siap untuk menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid tersebut.

Diagendakan NASA akan mencoba misi menabrakkan pesawat ruang angkasa tersebut pada Hari Rabu, 24 November 2021.

Baca Juga: PPKM Level 3, Simak Syarat Perjalanan Untuk Mobil Pribadi, Kereta Api, dan Pesawat!

Hal tersebut dilakukan guna membelokkan asteroid atau mengubah orbit asteroid tersebut.

Asteroid yang sedang mendekat ke bumi tersebut kategori asteroid besar sehingga memungkinkan akan membuat punah manusia seperti punahnya dinosaurus.

Sekali tabrakan dari asteroid tersebut bisa mengakibatkan kepunahan dinosaurus di 66 juta Tahun yang lalu.

Sebenarnya planet bumi terus-menerus dibombardir dengan potongan-potongan kecil puing tapi berakhir terbakar dan hancur jauh sebelum mereka menyentuh tanah.

Dalam tahap uji coba ini, NASA akan meluncurkan pesawat ruang angkasa DART dengan berat 610 Kg pada Hari Rabu, 24 November 2021 sekitar pukul 6.21 waktu setempat.

Double Asteroid Redirection Test atau disingkat DART adalah misi pertama yang dilakukan NASA untuk menguji defleksi atau pembelokan asteroid merupakan strategi yang tepat atau tidak.

Baca Juga: Pesawat Listrik Sukses Lintasi Selat Cook di Selandia Baru untuk Pertama Kali

Pesawat ruang angkasa DART dijadwalkan akan lepas landas dari Vandenberg Space Force Base, California, Amerika Serikat dengan roket SpaceX Falcon 9.

Nantinya pesawat ruang angkasa DART ini akan memberikan jawaban apakah pesawat ruang angkasa ini bisa merefleksikan secara mandiri ke asteroid serta dengan sengaja menabrakkannya. Nantinya akan segera dianalisis.

“Jika berhasil, itu akan menjadi solusi, karena itu akan membuktikan bahwa kami memiliki kemampuan teknis untuk melindungi sendiri,” ujar Jay Tate, direktur National Near Earth Objects Information Center di Knighton di Powys, Wales. Dikutip Media Magelang dari The Guardian, Rabu, 24 November 2021.

Pesawat tersebut ditargetkan akan menabrakkan diri pada asteroid Dimorpos.

Rencananya proses menabrakkan diri akan dilakukan ketika sistem asteroid berada pada posisi paling dekat dengan bumi, yakni antara Tanggal 26 September dan 1 Oktober 2022.

Sekitar 10 hari sebelum tabrakan, satelit kecil, Light Italian CubeSat for Imaging of Asteroids (LICIA Cube), akan terpisah dari pesawat ruang angkasa.

Tugas satelit tersebut untuk merekam gambar dari tabrakan tersebut untuk selanjutnya diteruskan kembali ke Bumi.

Adapun harapannya yakni mengubah kecepatan asteroid menjadi lebih kecil dan mengubah periode orbit asteroid tersebut.

Kemudian pesawat ruang angkasa Hera dari Badan Antariksa Eropa yang diluncurkan pada November 2024 ini akan menganalisis lebih detail tentang konsekuensi dari perubahan pasca-tabrakan pesawat Dart dengan asteroid Dimorphus.

Selain itu, Jay selaku direktur National Near Earth Objects Information Center di Knighton di Powys ini pun mengatakan bahwa melepaskan pesawat ruang angkasa saja tidak cukup.

Beliau mengatakan meskipun menabrakkan pesawat ruang angkasa adalah satu langkah kecil menuju perlindungan planet, lebih banyak lagi cara yang diperlukan untuk menghindari asteroid yang mendekat bahkan mengancam bumi.***

Editor: Sonia Okky Astiti

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah