Razlan Razali menegaskan, terkadang harus mendobrak para petinggi Yamaha, untuk mengabulkan permintaan timnya. Apalagi Petronas adalah tim independen, dan bisa saja berlabuh di manapun untuk meraih sukses.
“Biasanya kami mendengarkan apa yang diinginkan pembalap kami, dan menyesuaikan dengan situasi yang ada. Apa yang bisa kita bantu dan tidak mereka dapatkan dari Yamaha. Di saat itulah saya akan masuk dan mencoba membantu para pembalap mendapatkan apa yang mereka mau,” tutur Razlan.
Karena itu di tim Petronas Yamaha SRT, kebijakan yang berlaku adalah kalau memang ada yang tidak cocok, sampaikan saja dan intinya masukan pembalap harus didengar.
Baca Juga: Dapat SMS Lolos Kartu Prakerja Gelombangb 12 Lakukan Langkah Berikut Supaya Tidak Hangus
Ketika masih di tim pabrikan Yamaha, Valentino Rossi pernah mengatakan, para teknisi Yamaha mendengarkan apa masukan pembalap, tapi setelah itu apapun kebijakannya tetap harus patuh pada pusat di Iwata.
Karena itu ketika pindah ke Petronas Yamaha SRT, ada harapan masukan pembalap akan didengarkan bahkan oleh pemilik tim, dan semua masukan itu akan disampaikan pada pabrikan tempat bernaung, untuk memperoleh solusi bagi para pembalap untuk tampil lebih baik.
Karena itu Razlan Razali menegaskan, tidak takut menggusur Yamaha sebagai tim pabrikan, meski sudah mengajukan proposal kerjasama untuk lima tahun ke depan, tinggal menunggu jawaban dari pihak Yamaha.***