BPPTKG Sebut Volume Kubah Lava Gunung Merapi Mencapai 46.766 Meter Kubik

16 Januari 2021, 09:26 WIB
Per 14 Januari 2021 Volume kubah lava terukur sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari. /Chandra Adi /Chandra Adi / Portal Jogja

Media Magelang - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut volume kubah lava Gunung Merapi telah mencapai 46.766 meter kubik per 14 Januari 2021.

Perkembangan status Gunung Merapi, BPPTKG  tercatat aktivitasnya yang masih cukup tinggi dan menyimpan volume kubah lava yang semakin besar.

Analisis morfologi atau bentuk area puncak Gunung Merapi juga dilaporkan mengalami perubahan.

Baca Juga: Korban Tewas COVID-19 Di Seluruh Dunia Tembus Angka 2 juta: Satu Nyawa Hilang Setiap Delapan Detik

Update Kondisi Kubah Lava Gunung Merapi 16 Januari 2021

Perkembangan kondisi kubah lava Gunung Merapi disampaikan dalam keterangan resmi Kepala BPPTKG Hanik Humaida yang diterima di Yogyakarta, Sabtu 16 Januari 2021, seperti dilansir dari Antaranews.

"Volume kubah lava terukur sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari," kata Hanik Humaida.

Ia mengatakan kubah lava baru itu yang selanjutnya disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi, sekitar tebing Lava-1997.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Magelang dengan Spot Foto yang Unik

Ia juga menjelaskan hasil analisis morfologi atau bentuk area puncak Gunung Merapi berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 14 Januari terhadap tanggal 7 Januari 2021.

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa perkembangan kubah lava baru itu memicu perubahan morfologi area puncak.

"Perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru," kata dia.

Baca Juga: Cara Atasi Saluran Televisi Stasiun SCTV Yang Hilang dari Parabola, Gampang Banget!

Ia mengatakan intensitas kegempaan internal selama periode pengamatan selama 8-14 Januari 2021 menurun signifikan dibandingkan pekan sebelumnya.

Sedangkan gempa RF yang mencerminkan aktivitas guguran lava dari erupsi cenderung tinggi.

Perkembangan Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Merapi 16 Januari 2021

Selanjutnya, dalam keterangan tersebut Kepala BPPTKG Hanik Humaida juga menjelaskan perkembangan aktivitas kegempaan yang tercatat dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Jadwal Acara MNC TV Sabtu 16 Januari 2021 : Sinetron Kun Anta, Pulung dan Upin Ipin Tayang Hari Ini

Dalam sepekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 2 kali gempa awan panas guguran (AP), 208 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 803 kali gempa fase banyak (MP), 1.056 kali gempa guguran (RF), 172 kali gempa hembusan (DG) dan 16 kali gempa tektonik (TT).

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang diukur dengan electronic distance measurement (EDM) menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 cm per hari.

"Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," kata Hanik.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, FBI Perketat Pengawasan Percakapan Bernada Ekstrimis di Internet

Selama periode pengamatan 8-14 Januari 2021 tercatat dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 600 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak.

Sedangkan guguran lava pijar teramati keluar dari Gunung Merapi 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah hulu Kali Krasak.

Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga kini masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Baca Juga: Investor Tekankan Permintaan untuk Perketat Kontrol Sosial Media Jelang Pelantikan Joe Biden

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. 

Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.

BPPTKG  terus meningkatkan kewaspadaan dengan terus mengamati perkembangan aktivitas dan volume kubah lava Gunung Merapi.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: ANTARANEWS

Tags

Terkini

Terpopuler