Gerakan Jateng di Rumah Saja, Program Ganjar Pranowo untuk Sudahi Jatuhnya Korban Covid-19

5 Februari 2021, 20:07 WIB
Ganjar Pranowo Umumkan Gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’. /Instagram @ganjar_pranowo

Media Magelang – Gerakan Jateng di Rumah Saja akan mulai berjalan 6-7 Februari mendatang. Ganjar Pranowo memiliki harapan untuk menyudahi jatuhnya korban Covid-19 yang masih bertambah.

Gerakan Jateng di Rumah Saja adalah upaya lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menekan peningkatan korban Covid-19.

Gerakan Jateng di Rumah saja akan berlaku di seluruh provinsi Jawa Tengah. Langkah ini diambil karena Covid-19 sudah sebabkan banyak korban meninggal baik dari kalangan tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat biasa tanpa terkecuali.

Baca Juga: Live Streaming Kulfi ANTV Hari Ini Jumat, 5 Januari 2021: Nimrat Temukan Foto Masa Lalu Sikandar dan Nimrat!

Adapun data dari korban meninggal akibat Covid-19 di wilayah Jateng saat ini mencapai 8112 Jiwa. 81 diantaranya adalah dokter dan tenaga kesehatan dan 10 diantaranya adalah ustadz dan kyai.

“Nah kita mau ujicoba (Gerakan Jateng di Rumah Saja), coba ke masyarakat ini COVID-nya masih tinggi lho ya, korban sudah banyak lho ya, rumah sakit makin penuh lho ya,” ucap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam keterangan persnya.

Gerakan Jateng di Rumah Saja sudah sah tertulis dalam Surat Edaran (SE) Nomor 443.5/0001933 tanggal 2 Februari 2021, tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan Pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah.

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas di Rembang, Polisi Pastikan Mereka Korban Pembunuhan

Ganjar Pranowor menyatakan kebijakan ini merupakan jawaban Pemprov Jateng atas pernyataan Presiden Joko Widodo.

Presiden menyebutkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid pertama gagal.

“Dengan kondisi seperti ini ayo kita bareng-bareng berpartisipasi kita latihan dua hari saja, tanggal 6-7  kita di rumah. Nah kalau itu bisa dilaksanakan eh siapa tahu Jawa Tengah bisa jadi contoh,” tutur Ganjar.

Baca Juga: Sunnah Dibaca Setiap Hari Jumat, Ini Manfaat Surat Al Kahfi

Adapun Gerakan Jateng di Rumah Saja  tidak berlaku bagi orang bergerak di sektor esensial dikecualikan dalam kebijakan itu.

Diantaranya sektor kesehatan, kebencanaan, keamanan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, logistik dan kebutuhan pokok masyarakat, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional.

Ganjar Pranowo juga mengatakan sejumlah daerah akan tetap membuka pasar tradisional di daerahnya dengan pengetatan. Daerah tersebut diantaranya Banyumas, Kota Semarang dan Sragen.

Baca Juga: Polresta Pekalongan Berhasil Ungkap Kasus Narkoba, Polda Jateng Berikan Apresiasi

"Ya nggak apa-apa sebenarnya, kalau bisa disemprot bareng-bareng menurut saya itu bisa membantu menyehatkan. Memang ada yang menyampaikan pada saya, akan tetap membuka (pasar tradisional). Maka saya minta diatur protokolnya dan menjadikan ini momentum penataan pasar," ucap Ganjar Pranowo terkait pembukaan pasar tradisional.

Namun, sebagian Bupati dan Wali Kota sepakat untuk menutup secara keseluruhan, dan beberapa lainnya akan membatasi.

Melihat keragaman kebijakan itu, Ganjar Pranowo menyerahkan semuanya kepada masing-masing kepala daerah.

Baca Juga: Tidak Ada Kenaikan Insentif bagi Tenaga Kesehatan, Berikut Rincian Lengkapnya

Ganjar Pranowo menekankan agar masyarakat tidak salah kaprah dan menganggap pemerintah menakut-nakuti masyarakat.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo berharap Gerakan Jateng di Rumah Saja bisa menjadi momentum untuk menekan jumlah korban terpapar sekaligus meningkatkan kesadaran bahwa Covid-19 ada dan berbahaya.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler