Network
Media Magelang – Gunung Merapi disebut telah memasuki fase erupsi di 2021. Namun, BPPTKG menyebut erupsi Merapi kali ini berbeda dengan erupsi pada tahun 2006 lalu. Demikian pula disarankan untuk tetap waspada soal letusan yang bisa terjadi kapan saja.
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebut perilaku erupsi Gunung Merapi tahun 2021 berbeda dengan erupsi pada 2006 lalu.
BPPTKG menyebutkan, pada erupsi 2006 lalu, Gunung Merapi mengalami penurunan bentuk Gunung Merapi atau deformasi menjelang munculnya kubah lava. Deformasi ini terjadi meskipun intensitas gempa fase banyak (MP) meningkat.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta RCTI Malam Ini: Angga Bongkar Rahasia Aldebaran Pada Andin
Sementara itu, pada erupsi 2021 ini, Gunung Merapi juga mash mengalami deformasi meski indikasi magma sudah di permukaan.
“Sedangkan sekarang, meski indikasi magma sudah di permukaan, tapi EDM (deformasi) masih terus terjadi,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Berdasarkan pemantauan saat ini, erupsi 2021 Gunung Merapi tidak akan sebesar pada tahun 2010 lalu. Namun, kemungkinaan terjadi erupsi yang bersifat eksplosif atau letusan masih ada.
Baca Juga: Unggah Postingan Ini di Akun Instagram, Roy Akan Buat Kejutan di Sinetron Ikatan Cinta RCTI
Oleh karena ini lah BMKG mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga.
