Ia pun mengatakan akan menunggu rekomendasi dari BPPTKG soal menentukan setiap penanganan darurat bencana Merapi, terutama terkait pengungsian warga di daerah rawan bencana.
“Sejauh ini BPPTKG belum memperluas jarak atau radius aman erupsi Merapi, masih pada jarak tiga kilometer dari puncak Merapi,” katanya.
Baca Juga: Tanggapi Donald Trump, Joe Biden: Kami Akan Bertahan Sebagai Pemenang Pemilu yang Sah
Meski demikian, pihak BPBD pun telah menyiapkan barak pengungsian yang ada di wilayah barat. Bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas Merapi dan radius aman diperluas, barak-barak tersebut telah siap digunakan.
“Barak pengungsian semuanya siap, termasuk sarana dan prasarananya, logistic untuk kebutuhan barak pengungsian juga sudah siap dan di masa pandemi Covid-19 ini semua barak sudah disiapkan sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.
Pada hari ini, menurut laporan BPPTKG bahwa Gunung Merapi mengeluarkan sembilan kali guguran lava pijar pada hari ini dengan jarak luncur maksimum 500 meter.
Baca Juga: Dukung PSBB di Jawa Bali, MUI Jateng Imbau Terapkan Protokol Kesehatan Saat Salat Berjamaah
Hanik Humaida menyatakan guguran lava pijar teramati pada pukul 00.00-06.00 WIB meluncur ke arah Kali Krasak.
Adapun kegempaan Gunung Merapi menurut laporan Magma ESDM hari ini Kamis 7 Januari 2020 pukul 06.00-12.00 WIB tercatat sebagai berikut:
- 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 28 mm dan lama gempa 155 detik
- 25 kali gempa Guguran dengan Amplitudo 4-45 mm dan lama gempa 14-159 detik
Baca Juga: Kerusuhan Capitol Hill Memakan Korban Jiwa, Obama Salahkan Donald Trump