Media Magelang – Gurung Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran pertama setinggi 200 meter dari puncak hari ini, Kamis 7 Januari 2021.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan awan panas guguran pertama Gunung Merapi tersebut terekam di seismogram pada pukul 08.02 WIB. Awan panas tersebut memiliki durasi 154 detik dengan amplitudo maksimum 28 mm.
Namun, Hanik Humaida mengatakan bahwa awan panas guguran pertama yang dikeluarkan Merapi tersebut tergolong kecil.
Baca Juga: Ternyata Ini Asal Usul Suku Jawa Menurut Babad Tanah Jawi, Berasal Dari Kalinga?
“Karena Cuma 154 detik dan amplitudonya 28 mm, jadi ini awan panas pertama kecil yang terjadi,” ujarnya menjelaskan.
Sayangnya, jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi tidak dapat diamai lantaran tertutup kabut. Akan tetapi mengacu pada durasinya, Hanik Humaida memprediksi jarak luncur masih kurang dari satu kilometer dari puncak.
“Karena itu kan tertutup kabut, dari atas kelihatan di pucuknya saja. Kalau melihat durasinya ini jaraknya pendek ya kurang dari satu kilometer,” ujarnya.
Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 7 Januari 2021 pukul 08.02 WIB. Awanpanas tercatat di seismogram dgn amplitudo maks 28 mm dan durasi 154 detik. Cuaca berawan di sekitar Merapi, terlihat awanpanas meluncur ke hulu Kali Krasak.#MerapiSiaga pic.twitter.com/WXgnj6jie2— BPPTKG (@BPPTKG) January 7, 2021
Hanik Humaida memperkirakan munculnya awan panas tersebut berasal dari gundukan yang beberapa waktu lalu terpantau di puncak Gunung Merapi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kirim Bantuan 5 Ton Beras Untuk Bantu Sesepuh Gereja di Jawa Tengah