Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang diukur dengan electronic distance measurement (EDM) menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 cm per hari.
"Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," kata Hanik.
Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, FBI Perketat Pengawasan Percakapan Bernada Ekstrimis di Internet
Selama periode pengamatan 8-14 Januari 2021 tercatat dua kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 600 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak.
Sedangkan guguran lava pijar teramati keluar dari Gunung Merapi 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah hulu Kali Krasak.
Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga kini masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Baca Juga: Investor Tekankan Permintaan untuk Perketat Kontrol Sosial Media Jelang Pelantikan Joe Biden
BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan maksimal dalam radius lima kilometer dari puncak.
BPPTKG terus meningkatkan kewaspadaan dengan terus mengamati perkembangan aktivitas dan volume kubah lava Gunung Merapi.***