Amerika Blacklist 60 Perusahaan, Pemerintah Cina Ancam Tindakan Balasan

- 20 Desember 2020, 10:51 WIB
Cina mulai panasi mesin perang untuk serbu Taiwan.
Cina mulai panasi mesin perang untuk serbu Taiwan. /Pixabay/PPPSDavid

Media Magelang- Pemerintah Cina mengancam akan mengambil tindakan balasan setelah Amerika Serikat memilih untuk blacklist lebih dari 60 perusahaanya.

Tindakan blacklist yang diambil oleh Donald Trump tersebut disinyalir dapat meningkatkan ketegangan antara AS dan Cina

Kementrian Perdagangan Cina menyabutkan jika tindakan blacklist dari pihak Amerika Serikat telah melukai kontrol ekspor untuk menekan perusahaan, insitusi, dan individual di negara lain.

Baca Juga: Beijing Sambut Tim WHO Akan Kunjungan ke China pada 2021, Penyelidikan Asal Usul Covid-19 Dimulai?

Dilansir dari Time, Kementrian Perdangangan AS mengungkapkan jika tindakannya tersebut diambil karena alasan keamanan nasional dan kekerasan HAM.

Tidak hanya itu tindakan Amerika itu juga didasari atas doktrin kebijakan fusi militer-sipil Cina.

Selain itu merisaukan kemajuan militer Cina yang terus meningkat.

Baca Juga: Kru Chang'e 5 asal Cina Bersiap Untuk Kembali ke Bumi dari Bulan, Hasil apa yang didapatkan?

Pihak Amerika Serikat juga menyoroti tindak tanduk Cina yang melukai HAM.

Ditambah dengan militerisasi dan klaim tak berdasar oleh pemerintah Cina atas Laut Natuna Utara.

Mengutip dari SCMP Salah satu perusahaan Cina yang di blacklist oleh AS ialah seperti perusahaan produser drone terbesar asal Cina Shenzhen DJI.

Baca Juga: Menjelang Natal, Orbit Saturnus dan Jupiter Sangat Dekat dengan Bumi Setelah 800 Tahun

Menteri Luar negeri Cina Wang menyebut tindakan Amerika itu merupakan sanksi yang tak tak dapat diterima.

Oleh karenanya pemerintah Cina mendesak Amerika untuk menghentikan tindakan itu.

Menurut Kementrian Perdagangan Cina, tindakan Amerika blacklist perusahaannya telah merusak ekonomi internasional.

Baca Juga: Presiden Prancis Emannuel Macron Positif Covid-19 Usai Menemui Sejumlah Petinggi Eropa, Siapa Saja?

"Gerakan itu telah sangat merusak ekonomi dan perdagangan internasional serta peraturan perdagangan bebas, juga keamanan rantai pasukan global" Demikian sanggahan dari Kementrian Perdagangan Cina.***









Editor: Mochammad Ade Pamungkas

Sumber: SCMP TIME


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah