Korban Tewas COVID-19 Di Seluruh Dunia Tembus Angka 2 juta: Satu Nyawa Hilang Setiap Delapan Detik

- 16 Januari 2021, 08:30 WIB
Total jumlah korban tewas covid-19 di seluruh dunia tembus angka 2 juta dalam tiga bulan, atau satu nyawa hilang setiap delapan detik
Total jumlah korban tewas covid-19 di seluruh dunia tembus angka 2 juta dalam tiga bulan, atau satu nyawa hilang setiap delapan detik /ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

Media Magelang - Pandemi COVID-19 belum ada tanda-tanda mereda dengan jumlah korban tewas akibat virus corona di seluruh dunia melampaui 2 juta orang pada hari Jumat 15 Januari, menurut penghitungan yang dilakukan oleh Reuters.

Saat ini warga dunia harus menerima kenyataan pahit dari naiknya jumlah korban tewas akibat pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: SCTV dan Indosiar Pindah Frekuensi, Begini Solusi untuk Pengguna Parabola

Sementara sebagian besar negara-negara di seluruh dunia mencoba untuk mendapatkan banyak vaksin dan mendeteksi varian COVID-19 baru.

Tingkat Kematian Covid-19 Bertambah dengan Cepat

Seperti yang diberitakan Reuters, butuh sembilan bulan bagi dunia untuk mencatat 1 juta kematian pertama akibat virus corona baru.

Namun kemudian hanya butuh waktu tiga bulan saja untuk mengubah angka kematian dari 1 juta menjadi 2 juta korban, ini menggambarkan tingkat kematian yang semakin cepat. 

Baca Juga: Gempa M6,2 Guncang Majene, TNI, Polri dan BNPB Berikan Bantuan ke Lokasi Bencana

Sejauh ini pada tahun 2021, kematian rata-rata pasien Covid-19 terhitung lebih dari 11.900 per hari.

Menurut penghitungan Reuters ada satu nyawa hilang setiap delapan detik karena Covid-19.

Pada 1 April, jumlah kematian global bisa mendekati 2,9 juta, menurut perkiraan dari Institute for Health Metrics and Evaluation.

Baca Juga: FBI Kantongi Data Perusuh di Gedung Capitol AS Lewat Foto dan Video di Sosial Media

Mengingat seberapa cepat virus itu menyebar karena varian yang lebih menular, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan terburuk akan terjadi.

Sekilas Perkembangan Covid-19 di Berbagai Negara

Amerika Serikat memiliki jumlah total kematian tertinggi di lebih dari 386.000 dan menyumbang satu dari setiap empat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari. 

Negara-negara yang terkena dampak terparah berikutnya adalah Brasil, India, Meksiko, dan Inggris Raya. 

Baca Juga: Update Gempa Majene: Presiden Jokowi Instruksikan Mensos Risma dan BNPB Turun ke Lokasi Kejadian

Jika digabungkan, kelima negara tersebut berkontribusi pada hampir 50 persen dari semua kematian akibat COVID-19 di dunia, tetapi hanya mewakili 27 persen dari populasi global. 

Eropa, wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia, sejauh ini telah melaporkan lebih dari 615.000 kematian dan menyumbang hampir 31 persen dari semua kematian terkait COVID secara global.

Di India, yang baru-baru ini mencatat 151.000 kematian, bersama dengan upaya vaksinasi akan dimulai pada hari Sabtu dalam upaya yang diharapkan pihak berwenang akan menjangkau 300 juta orang berisiko tinggi selama enam hingga delapan bulan ke depan.

Baca Juga: Majene Diguncang Gempa Dua Hari Berturut-turut, Fahri Hamzah Minta Mensos Risma Segera Tolong

Pernyataan PBB Menanggapi Kondisi Pandemi Covid-19

Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memberikan pernyataannya dalam sebuah video.

“Di balik jumlah yang mengejutkan ini adalah nama dan wajah: senyumannya sekarang hanya tinggal kenangan, kursi yang selamanya kosong di meja makan, ruangan yang bergema dengan kesunyian orang yang dicintai,” katanya.

Antonio Guterres juga menyerukan koordinasi dan pendanaan yang lebih global untuk upaya vaksinasi.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Majene Jumat Dini Hari, Bangunan Roboh dan Ada Korban Jiwa

“Kita akan memasuki tahun kedua yang bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika transmisi dan beberapa masalah yang kami lihat, "kata Mike Ryan, pejabat tinggi darurat WHO, dalam sebuah acara pada Rabu waktu setempat.

Pandemi ini semakin mengkhawatirkan dengan jumlah korban tewas covid-19 di seluruh dunia tembus angka 2 juta dalam tiga bulan, atau satu nyawa hilang setiap delapan detik.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x