Seminggu Setelah Aung San Suu Kyi Ditangkap, Seruan Protes di Myanmar Meningkat

- 11 Februari 2021, 11:40 WIB
Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar./
Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar./ /Reuters

Ei Thinzar Maung mengatakan lokasi dan waktu demonstrasi akan diumumkan kemudian. Hal ini dilakukan karena sebagai wajah gerakan protes baru untuk menentang kudeta Aung San Suu Kyi. 

Dalam laporan Reuters mengatakan bahwa konvoi truk militer terlihat melintasi ibukota Yangon pada Minggu malam. Hal ini menimbulkan rasa takut bahwa situasi bisa berubah. 

Baca Juga: Celine Evangelista Akhinya Benarkan Hal Ini di Tengah Isu Perceraiannya

Reuters mencoba untuk menghubungi pihak militer untuk mengomentari demontrasi tersebut dan televisi pemerintah belum menyampaikannya. 

Panggilan mogok kerja pemerintah militer Myanmar mencabut akses layanan internet selama sehari pada akhir pekan akan memicu lebih banyak amarah warga. 

Jika akses internet terus dimatikan, Myanmar kembali ke masa isolasi dan kemiskinan yang lebih besar sebelum masa transisi ke demokrasi yang dimulai tahun 2011. 

Salah satu aktivis dalam demonstrasi ini Maung Saungkha dan Thet Swe Win mengunggah pernyataannya melalui Facebook bahwa polisi telah mencari mereka, tetapi tidak ada di rumah dan mereka berdua saat ini masih bebas. 

Baca Juga: Hasil 16 Besar Piala FA: Manchester City Terlalu Tangguh untuk Swansea

Selama sepekan Aung San Suu Kyi ditangkap, protes di jalanan terjadi. Selan itu kampanye pembangkangan sipil telah dimulai. Pertama, mogok kerja tenaga kesehatan dan diikuti oleh guru dan pegawai pemerintah. 

Min Ko Naing salah satu veteran demonstrasi 1998 menyerukan warga Myanmar untuk tidak bekerja pada Senin, 8 Februari 2021. 

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: REUTERS antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah