Pria di Kanada Keliling Kota Mencari Muslim untuk Dibunuh

- 16 November 2023, 18:16 WIB
Ilustrasi tabrakan - Pria di Kanada Keliling Kota Mencari Muslim untuk Dibunuh /
Ilustrasi tabrakan - Pria di Kanada Keliling Kota Mencari Muslim untuk Dibunuh / /Pixabay
 
Media Magelang - Seorang pria di Negara Kanada berkeliling kota mencari Muslim untuk dibunuh.
 
Pria di Kanada tersebut melancarkan aksinya untuk mencari Muslim, untuk dibunuh pada malam hari.
 
Tindakan pria di Kanada yang mencari Muslim untuk dibunuh itu diungkapkan oleh Jaksa Penuntut pada Selasa 14 November 2023.
 
Pria Kanada yang teridentifikasi bernama Nathaniel Veltman, yang berusia 22 tahun itu dilaporkan telah menabrak satu keluarga Muslim dengan truk pick-up yang ia kendarai pada malam hari, ketika keluarga Muslim tersebut sedang berjalan-jalan.
 
 
Dilansir dari Arab News, peristiwa penabrakan itu dilakukan oleh Nathaniel Veltman pada keluarga Afzaal di Kota London, Ontario, Kanada, Juni 2021 silam, dan kini pria Kanada itu diadili atas pembunuhan yang ia lakukan.
 
Meski secara nyata ia didakwa bersalah atas penabrakan yang termasuk dalam pembunuhan berencana, Nathaniel Veltman tetap tak mau mengakui perbuatannya tersebut.
 
Kasus ini menandai pertama kalinya juri Kanada diminta untuk mempertimbangkan motif terorisme yang terkait dengan supremasi masyarakat kulit putih.
 
Meskipun mengakui siap bertanggungjawab atas perbuatan Nathaniel Veltman, pihak pembela mengatakan bahwa pria Kanada itu seharusnya dihukum atas tuduhan pembunuhan yang lebih ringan.
 
Jaksa Fraser Ball mengatakan kepada para juri bahwa mereka memiliki semua bukti yang dibutuhkan untuk menghukum terdakwa dalam kasus ini, termasuk pengakuan terdakwa kepada polisi.
 
Fraser Ball mengatakan bahwa Nathaniel Veltman telah menulis "manifesto teroris", yang ditemukan di komputernya, di mana ia mendukung nasionalisme kulit putih, dan menggambarkan kebenciannya terhadap Muslim.
 
“Terdakwa berpakaian seperti seorang tentara, mengenakan pelindung tubuh dan helm, dan meyakinkan dirinya sendiri sebelum melakukan aksi penabrakan itu. Dia mencari Muslim untuk dibunuh," terang Fraser Ball.
 
Menurut keterangan pengacara Crown, ketika Nathaniel Veltman melewati keluarga Afzaal di sebuah jalan di London, pria kulit putih Kanada itu memutar balik truk pick-up-nya, dan menginjak gas dengan cepat, sehingga mobilnya melompati trotoar, serta melaju kencang ke arah keluarga Muslim tersebut.
 
Seketika itu juga, tubuh-tubuh anggota keluarga Muslim tersebut beterbangan ke udara, dan meninggal di lokasi kejadian.
 
Keluarga Muslim yang meninggal seketika itu diketahui bernama Salman Afzaal, 46 tahun, istrinya Madiha Salman, 44 tahun, anak perempuan mereka yang berusia 15 tahun, Yumnah, dan neneknya, Talat Afzaal, 74 tahun.
 
Sementara itu, anak laki-laki mereka yang berusia sembilan tahun, yang turut menjadi korban penabrakan itu mengalami luka serius, namun nyawanya masih tertolong, dan sayangnya kini ia menjadi yatim piatu.
 
Nathaniel Veltman ditangkap di tempat parkir terdekat, dan mengatakan kepada polisi bahwa ia ingin mengirim pesan kepada imigrasi Muslim.
 
Fraser Ball mengatakan bahwa pesan itu terkesan brutal dan menakutkan, “tinggalkan negara ini atau Anda dan orang-orang yang Anda cintai bisa menjadi korban berikutnya,” demikian pesan yang ditulis oleh Nathaniel Veltman untuk keluarga Afzaal yang telah ia bunuh.
 
Pengacara pembela, Christopher Hicks berpendapat bahwa Nathaniel Veltman menderita gangguan mental, dan trauma masa kecil yang menyebabkan depresi dan kecemasan.
 
Nathaniel Veltman juga mengonsumsi tiga gram jamur psilocybin halusinogen sebelum melakukan penabrakan itu.
 
Menurut Christopher Hicks, konsumsi jamur psilocybin halusinogen membuat Nathaniel Veltman merasa terpisah atau terputus dari kenyataan, dan seolah-olah sedang berada dalam mimpi atau keadaan surealis, serta keadaan kebingungan yang sangat parah di mana otaknya bergejolak.
 
"Dia bertanggung jawab atas kematian orang-orang ini," Christopher Hicks menyimpulkan, tetapi kemudian ia menambahkan bahwa Nathaniel Veltman tidak memiliki ketajaman mental yang diperlukan guna merencanakan dan mempertimbangkan, untuk melakukan pembunuhan atau terorisme.
 
Nathaniel Veltman terancam hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas pembunuhan tingkat pertama. 
 
Ancaman bagi pelaku pembunuhan tingkat pertama di Kanada adalah hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
 
Penabrakan ini merupakan serangan anti-Muslim paling mematikan di Kanada sejak penembakan di sebuah masjid di Kota Quebec pada tahun 2017 yang menewaskan enam orang, akan tetapi, pelaku penembakan tersebut tidak didakwa dengan tuduhan terorisme.
 
Dari laporan tim Media Magelang dilansir dari Arab News, seorang pria di Kanada berkeliling kota pada malam hari untuk mencari Muslim, untuk dibunuh.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x