Arab Saudi Tahan Para Jamaah Haji yang Tunjukkan Doa untuk Gaza di Masjidil Haram

- 20 November 2023, 17:50 WIB
Arab Saudi Tahan Para Jamaah Haji yang Tunjukkan Dukungan untuk Palestina  /
Arab Saudi Tahan Para Jamaah Haji yang Tunjukkan Dukungan untuk Palestina  / /freepik/
 
 
Media Magelang - Pihak Arab Saudi, khususnya para petugas keamanan Masjidil Haram menahan beberapa jamaah haji.
 
Penahanan para jamaah haji itu disinyalir karena mereka menunjukkan dukungan untuk Gaza, Palestina.
 
Dukungan beberapa jamaah haji tersebut ditunjukkan melalui doa-doa yang mereka baca di Masjidil Haram, serta penggunaan atribut-atribut berbau Palestina.
 
Sebagaimana dilaporkan oleh Times Of India dari Middle East Eye, seorang aktor sekaligus presenter Inggris Islah Abdurrahman ditahan saat melakukan ibadah haji di Mekkah.
 
 
Penahanan Islah Abdurrahman itu dilakukan karena aktor sekaligus presenter tersebut mengenakan keffiyeh Palestina, dan membawa tasbih berwarna bendera Palestina. 
 
"Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya, dan tasbih berwarna bendera Palestina di pergelangan tangan saya," cerita Islah Abdurrahman, dikutip dari Times Of India.
 
Islah Abdurrahman menjelaskan, bahwa ia dibawa ke pusat penahanan di luar lokasi ibadah untuk diinterogasi.
 
Menurut cerita Islah Abdurrahman, fokus para petugas keamanan Masjidil Haram kala itu tertuju pada syalnya, karena mereka berulang kali menyebut 'keffiyeh Palestina' saat memeriksa dirinya.
 
Tak berselang lama, Islah Abdurrahman dibebaskan, namun ia diperingatkan agar tidak mengenakan syal bermotif bendera Palestina dan penutup wajah tentara Hamas tersebut.
 
"Akhirnya, ketika saya dilepaskan, seorang pekerja mendatangi saya, mengambil syal saya dan berkata, 'Ini tidak baik, Israel-Palestina tidak baik, jadi jangan memakainya, ini tidak diperbolehkan,” tuturnya.
 
Islah Abdurrahman kemudian menandatangani formulir pembebasan, dan memberikan sidik jarinya sebelum meninggalkan keffiyeh tersebut di kantor keamanan.
 
Pengalaman penahanan dirinya itu, membuat aktor sekaligus presenter Inggris tersebut kecewa, takut, dan sedih, pasalnya, ia sangat berempati dengan apa yang dialami oleh warga Palestina.
 
Islah Abdurrahman mengungkapkan kekecewaannya yang teramat dalam, terutama karena penahanan dirinya terjadi di sebuah tempat ibadah yang dianggap paling suci oleh seluruh umat di dunia.
 
Ia membagikan pengalamannya di Instagram untuk menyoroti penderitaan warga Palestina, dan kurangnya Dukung untuk mereka.
 
Sejak saat itu, Islah Abdurrahman kerap menerima pesan-pesan kebencian secara online dari beberapa orang Arab Saudi yang melarang penggunaan atribut, atau simbol-simbol Palestina di Masjidil Haram.
 
Tak hanya Islah Abdurrahman, pengalaman serupa yang tak mengenakkan juga dialami oleh seorang pria Aljazair.
 
Pria Aljazair itu ditahan oleh para petugas keamanan Masjidil Haram karena berdoa untuk warga Palestina. 
 
Ia ditahan selama enam jam, diinterogasi, dan ponselnya disita untuk menghapus video dirinya yang sedang berdoa untuk Gaza, Palestina.
 
Sementara itu, Kepala Urusan Agama di Masjidil Haram, Abdul Rahman al-Sudais, menyarankan agar para jamaah haji maupun umrah tidak memberikan komentar apapun mengenai perang di Gaza.
 
Faktanya, konflik antara Israel dan Hamas telah menempatkan Arab Saudi dalam situasi yang menantang. 
 
Perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas menghadirkan tantangan yang kompleks bagi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS). 
 
Kekerasan yang meningkat menjadi ancaman yang signifikan bagi upaya MBS untuk menormalkan hubungan dengan Israel, dan mendorong diversifikasi ekonomi Arab Saudi.
 
Normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel yang akan datang disebut-sebut sebagai salah satu motivasi utama di balik serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.
 
Presiden AS Joe Biden mengatakan, bahwa Hamas termotivasi untuk menyerang Israel sebagian karena keinginan untuk menghentikan negara itu dari normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. 
 
"Salah satu alasan ... mengapa Hamas bergerak ke Israel, adalah karena mereka tahu saya akan duduk bersama dengan Saudi," kata Biden dalam sebuah acara penggalangan dana kampanye bulan lalu. 
 
Presiden AS mengindikasikan bahwa menurutnya militan Hamas melancarkan serangan mematikan pada tanggal 7 Oktober karena, "Coba tebak? Saudi ingin mengakui Israel" dan hampir saja dapat melakukannya secara resmi.
 
Yerusalem dan Riyadh telah beringsut semakin dekat dengan normalisasi, dengan Biden bekerja untuk membantu menyatukan kedua negara, mengumumkan rencana pada bulan September pada KTT Kelompok 20 di India untuk bermitra dalam sebuah koridor pelayaran.
 
Normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel yang akan datang disebut-sebut sebagai salah satu motivasi utama di balik serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober.
 
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Hamas termotivasi untuk menyerang Israel sebagian karena keinginan untuk menghentikan negara itu dari normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. 
 
"Salah satu alasan ... mengapa Hamas bergerak ke Israel, adalah karena mereka tahu saya akan duduk bersama dengan Saudi," kata Joe Biden dalam sebuah acara penggalangan dana kampanye bulan lalu.
 
Presiden AS Joe Biden mengindikasikan, bahwa menurutnya militan Hamas melancarkan serangan mematikan pada tanggal 7 Oktober karena, Arab Saudi ingin mengakui Israel sebagai negara, dan hampir dapat melakukannya secara resmi.
 
Yerusalem dan Riyadh telah beringsut semakin dekat dengan normalisasi, dengan Joe Biden bekerja untuk membantu menyatukan kedua negara, mengumumkan rencana pada bulan September pada KTT Kelompok 20 di India untuk bermitra dalam sebuah koridor pelayaran.
 
Namun, perang Israel-Hamas juga kemungkinan besar akan menghambat inisiatif diplomatik lainnya di Timur Tengah. 
 
Keberadaan pasukan Israel yang terus berlanjut di Gaza secara signifikan, mengurangi prospek untuk menghidupkan kembali perundingan tidak langsung antara Israel dan Arab Saudi yang telah difasilitasi oleh pemerintahan Joe Biden.
 
Dari laporan tim Media Magelang, Arab Saudi menahan beberapa jamaah haji yang secara jelas menunjukkan dukungan mereka untuk rakyat Palestina.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x