Sembilan Mitos Seputar Penurunan Berat Badan, Anda Wajib Tahu Agar Tidak Gagal Diet Lagi

- 31 Januari 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi menimbang berat badan.
Ilustrasi menimbang berat badan. /Pexels.com/ Ketut Subiyanto

Membatasi makanan manis dan tinggi lemak merupakan hal yang penting, namun menghentikan konsumsi makanan tersebut mungkin akan menimbulkan hal yang kurang baik atau kontraproduktif.

British Heart Foundation menyatakan, “Menghentikan makanan yang Anda sukai tidak akan membuat diet Anda berhasil. Anda mungkin akan menyerah pada godaan dan menghentikan program diet. Tidak ada salahnya membiarkan diri Anda mengonsumsi makanan tersebut sesekali dalam jumlah yang terbatas”.

Baca Juga: Lima Makanan yang Tidak Disarankan untuk Dikonsumsi Pasien Covid-19 Menurut WHO

7. Beberapa jenis gula diklaim lebih buruk dibandingkan lainnya

Mitos yang beredar menyatakan bahwa gula yang melewati pemrosesan minimal seperti gula dalam sirup maple dan madu diklaim lebih menyehatkan dibandingkan dengan gula putih.

Pada dasarnya, tubuh memproses gula dengan cara yang sama menjadi monosakarida. Daripada Anda sibuk membandingkan pemrosesan berbagai jenis gula, lebih baik Anda mencatat jumlah gula dalam makanan yang Anda konsumsi. Semua jenis gula mengandung sekitar 4 kalori per gram.

8. Pemanis buatan lebih menyehatkan

Saat menjalani program penurunan berat badan, beberapa orang memilih pemanis rendah atau tanpa kalori, misalnya aspartam.

Baca Juga: Gajian Sebentar Lagi, Yuk Pangkas Pengeluaran Dengan 5 Cara Sederhana Ini: Simpan Bonus, Tambah Tabungan

Namun, beradasarkan beberapa penelitian, konsumsi pemanis rendah kalori tersebut berkaitan dengan risiko kesehatan kardiometabolik.

Halaman:

Editor: Permadi Suntama

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah