Network
Media Magelang - Fenomena tindihan saat tidur pasti pernah dialami oleh semua orang.
Fenomena tindihan saat tidur tersebut sering dikaitkan dengan diganggu oleh setan atau jin yang masuk ke dalam mimpi seseorang.
Namun sebenarnya ada penjelasan yang lebih ilmiah, yang bisa memaparkan fenomena tindihan saat tidur.
Lalu apa sebenarnya fenomena tindihan saat tidur itu?
Baca Juga: 6 Adab Sebelum Tidur Malam yang Harus Diketahui dan Perlu Dilakukan
Bagaimana penjelasan ilmiahnya?
Tindihan saat tidur atau dikenal dengan sleep paralysis bukanlah fenomena supranatural seperti yang dipercaya banyak orang selama ini
Tindihan saat tidur merupakan bentuk kondisi medis yang tidak membahayakan, dan wajar dialami banyak orang.
Dokter dari Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr Citra Fitri Agustina menjelaskan, tindihan terjadi di saat mekanisme otak dan tubuh manusia saling bertabrakan, karena mengalami ketidakseimbangan saat tidur.
Kondisi itu menyebabkan tubuh tersentak ketika bangun secara tiba-tiba di tengah siklus REM (rapid eye movement).
Baca Juga: Tidur yang Cukup Sangat Dibutuhkan Tubuh, Coba Tips Ini Jika Susah Tidur
“Ketindihan itu kondisi di mana seseorang setengah tidur setengah sadar. Itu terjadi ketika otak belum siap menerima sinyal untuk bangun dari tubuh,” jelas dr Citra Fitri Agustina pada Jumat 26 Agustus 2022.
“Jadi, bukan karena makhluk halus, ya,” imbuh dr Citra Fitri Agustina.
Fenomena tindihan saat tidur digambarkan dengan kondisi tubuh yang kaku tidak dapat bergerak, tapi tubuh dan pikiran menyadari bahwa diri kita sudah bangun tidur.
“Di saat itu, biasanya Anda tidak mampu berbicara sama sekali, merasa dadanya ditekan oleh benda yang sangat berat, sulit bernapas, dan berkeringat sangat banyak,” tutur dr Citra Fitri Agustina.
Masih menurut dr Citra Fitri Agustina, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami fenomena tindihan saat tidur.
Salah satu pemicu tindihan saat tidur adalah kurang berolah raga, karena kurang berolah raga bisa meningkatkan kecemasan, serta cenderung membuat orang sulit tidur.
“Ketindihan itu rata-rata dialami oleh orang yang memiliki gangguan kecemasan berlebih. Termasuk gangguan panik, mereka lebih mungkin mengalami hal itu,” ujar dr Citra Fitri Agustina.
Lebih lanjut dr Citra Fitri Agustina mengatakan bahwa penyebab tindihan saat tidur dapat berkaitan dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang dialami seseorang.
“Biasanya terjadi pada orang-orang yang pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma atau tekanan fisik dan emosional lainnya,” kata dr Citra Fitri Agustina.
Meskipun penyebab tindihan saat tidur belum diketahui secara pasti, beberapa penelitian menjelaskan bahwa risiko tindihan rentan terjadi pada orang dengan ciri-ciri imajinatif atau membayangkan terlalu banyak hal tentang lingkungan sekitarnya.
Guna mengatasi tindihan saat tidur itu, dr Citra Fitri Agustina menyarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, yaitu dengan mengurangi begadang dan rutin berolah raga.
"Perbaiki jam tidur, sempatkan berolah raga, dan cari kegiatan positif yang membuat pikiran rileks,” tukas dr Citra Fitri Agustina.
Durasi tindihan saat tidur dapat berlangsung selama beberapa detik hingga sekitar 20 menit.
Pada umumnya, durasi rata-rata seseorang mengalami fenomena tindihan saat tidur adalah antara enam sampai tujuh menit, dan bisa berakhir dengan sendirinya pada kasus tertentu.
Seringnya, durasi tersebut bisa berakhir dikarenakan sentuhan, suara orang lain, atau upaya diri sendiri yang intens untuk bergerak.
Dengan demikian, fenomena tindihan saat tidur bukan karena diganggu oleh setan, tapi ada penjelasan ilmiah yang bisa memaparkannya secara logis dan masuk akal.***
