Wasiat Syekh Ali Jaber untuk Keluarga : Ingin Dimakamkan di Lombok Nusa Tenggara Barat

14 Januari 2021, 18:10 WIB
Wasiat mengenai lokasi pemakaman Syekh Ali Jaber dan keputusan untuk dimakamkan di Ponpes Daarul Quran, Kota Tangerang.* /PMJ News/

Media Magelang - Kabar mengenai wasiat Syekh Ali Jaber beredar yang menyebut bahwa beliau pernah menyampaikan bahwa ingin dimakamkan di Lombok Nusa Tenggara Barat.

Sementara ini keluarga mengaku masih berdiskusi mengenai wasiat Syekh Ali Jaber tentang pemakaman di Lombok Nusa Tenggara Barat dan tengah mempertimbangkannya.

Namun ketika dikonfirmasi, pihak keluarga Syekh Ali Jaber mengaku masih berdiskusi tentang hal tersebut.

 Baca Juga: Meski Korban Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Ditemukan, Jasa Raharja Sebut Akan Tetap Berikan Santunan

Sebelumnya telah ditentukan bahwa jenazah Syekh Ali Jaber akan dimakamkan di Ponpes Daarul Qur'an milik Ustadz Yusuf Mansur.

Informasi tersebut telah dikonfirmasi oleh Abu Raras dalam status WhatsApp-nya pada hari Kamis, 14 Januari 2021.

Berita tentang pemakaman ulama besar Indonesia ini dikutip Media Magelang dari pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul Jenazah Syekh Ali Jaber Tiba di Kediaman, Ratusan Warga Terhenti di Depan Gerbang, Polisi Jaga Ketat.

 Baca Juga: Ponpes Daarul Qur'an Milik Ustaz Yusuf Mansur Diputuskan Menjadi Tempat Pemakaman Syekh Ali Jaber

Ratusan warga mengantarkan jenazah Syekh Ali Jaber ke kediamannya di Perumahan Taman Berdikari Sentosa Pulogadung Jakarta Timur, Kamis, 14 Januari 2021.

Tim Pikiran-Rakyat.com memantau langsung kedatangan jenazah Syekh Ali Jaber yang diantarkan dengan mobil jenazah dari Rumah Sakit Yarsi di Cempaka Putih.

Ratusan warga mengantarkan jenazah syekh Ali Jaber karena ingin memberikan penghormatan terakhir.

 Baca Juga: Banjir Hingga 3 Meter Rendam Sejumlah Kecamatan di Banjar Kalsel

Terpantau ada empat mobil jenazah yang masuk ke dalam perumahan.

Jenazah Syekh Ali Jaber tiba di perumahan Taman Berdikari Sentosa Pulogadung Jakarta Timur tepat pada pukul 14.19 WIB.

Namun ratusan warga tidak boleh masuk ke dalam perumahan. Pasalnya polisi melakukan penjagaan yang super ketat di depan pintu gerbang perumahan Taman Berdikari Sentosa.

 Baca Juga: Ini Langkah yang Akan Dilakukan DPR AS Setelah Donald Trump Dimakzulkan untuk Kedua Kalinya

Selepas mobil jenazah yang membawa Syekh Ali Jaber masuk ke dalam perumahan, polisi langsung sigap berjejer menghalau warga, keluarga atau pun anggota yayasan Syekh Ali Jaber yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

"Jangan berkerumun pak, jangan berkerumun," ujar polisi yang menjaga kedatangan jenazah Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 WIB di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih Jakarta Pusat setelah menjalani perawatan.

 Baca Juga: Para Ulama Beri Dukungan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Mertua Syekh Ali Jaber, Arif Rahman mengatakan Syekh Ali Jaber memang sempat memiliki penyakit komplikasi di antaranya Jantung, Paru-Paru, dan ginjal.

Arif Rahman mengkonfirmasi kalau Syekh Ali Jaber meninggal dunia bukan dalam keadaan terkena Covid-19.

"Beliau yang jelas bukan Covid-19. Ada komplikasi Jantung, paru-paru, dan ginjal," kata Arif Rahman kepada awak media saat ditemui di Perumahan Berdikari Sentosa Pulogadung Jakarta Timur, Kamis, 14 Januari 2021.

 Baca Juga: Donald Trump Resmi Menjadi Presiden AS Pertama yang Dimakzulkan Dua Kali

Mengenai kabar Syekh Ali Jaber yang berwasiat ingin dimakamkan di Lombok Nusa Tenggara Barat, Arif Rahman mengatakan, saat ini keputusan masih dirembukkan.

Pasalnya, kata dia, keluarga Syekh Ali Jaber merupakan keluarga besar sehingga harus diputuskan bersama-sama.

"Katanya dari putranya pernah menyatakan (ingin dimakamkan di Lombok). Tapi pelaksanaan terserah kepada kita yang masih hidup. Jadi nanti terserah kepada keluarga dan akan dirembukkan," katanya.***(Amir Faisol)

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler