Media Magelang - Pernyataan terduga teroris Condet, Husein Hasni yang mengaku dirinya adalah anggota Front Pembela Islam (FPI) menyita perhatian Pengamat Intelijen.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan pengamat intelijen, Soleman Ponto, merasa tak ada masalah mengenai Husein Hasni mengaku simpatisan dari FPI.
Dikutip Media Magelang dari Pikiran Rakyat, Soleman Pronto merasa pengakuan terduga teroris Husein Hasni sebagai simpatisan FPI ini merupakan sebuah hak.
Baca Juga: Bulan Puasa Hampir Tiba! Jangan Lupa Catat Jadwal Imsak DKI Jakarta di Ramadhan 2021
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 April 2021: Elsa Berhasil Bawa Bukti Bukan Hamil Karena Roy
Sebelumnya, terduga teroris Husein Hasni mengaku sebagai anggota FPI dan menjabat sebagai Sekretaris Wakabid Jihad wilayah Jakarta Timur untuk FPI.
“Dia hanya bersimpati kepada organisasi tertentu, wajar-wajar saja,” ungkap Soleman, dikutip Media Magelang dari Pikiran Rakyat.
Menurut Soleman, hal tersebut didasari oleh kehendak bebas dari orang itu sendiri dan tidak didasari oleh ada perintas dari ‘atas’.
“Kalau dia bilang ‘saya bersimpati terhadap FPI’, ya itu haknya orang yang merasa bersimpati,” ujar Soleman Ponto, dikutip Media Magelang dari Pikiran Rakyat.
Baca Juga: Hati-hati! 6 Zodiak Ini Terkenal Paling Munafik dan Bermuka Dua
Baca Juga: Kabar Baik! Arab Saudi Perbolehkan Umrah di Ramadhan 2021 Bagi yang Sudah Vaksin Covid-19
Soleman berpendapat bahwa Husein Hasni yang mengaku sebagai simpatisan memiliki rasa simpati dalam jiwanya terhadap FPI.
Menurut hemat Soleman, apa yang diputuskan simpatisan bisa jadi muncul dari diri sendiri. Soleman menyebutnya sebagai gerakan individual.
Karena muncul dari dalam diri seseorang, sikap simpati seseorang ini tidak memerlukan komando langsung untuk memutuskan atau melakukan sesuatu.
Orang-orang yang merasa dirinya adalah simpatisan, menurut Soleman bisa memutuskan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya.
Baca Juga: Ramadhan Hampir Tiba! Cek di Sini untuk Melihat Program TV Terfavorit Pemirsa di Bulan Puasa
“Orang-orang ini sudah tidak harus selalu mendapat komando langsung, tetapi dia dapat berita dari internet. Dia putuskan sendiri sesuai dengan apa yang dia yakini,” jelas Soleman.
Soleman menegadkan apabila apparat ingin menelusuri hubungan simpatisan ini dengan FPI, maka perlu adanya pembuktian terlebih dahulu.
“Tidak bisa dikaitkan langsung, itu harus ada pembuktian secara hukum. Tapi tentunya sebelum FPI dibubarkan,” ujar Soleman.
Sebelumnya, terduga teroris Husein Hasni mengaku sebagai anggota FPI bersama tiga orang lainnya. Ia sempat mengaku rumahnya dijadikan tempat pembuatan bom.
“Tempat saya dijadikan tempat pertemuan kelompok yasin dan latif yang dijadikan tempat pembuatan bom,” ujar Husein dari rekaman video yang tersebar di Twitter.
Menurut Pengamat intelijen Soleman Ponto, terduga teroris Husein Hasni wajar jika mengaku bersimpati dengan FPI. Soleman juga mengatakan harus ada bukti hukum jika ingin menelusuri hal ini.***