Media Magelang - Produsen mobil Jepang, Mitsubishi Motors (7211.T), telah mengumumkan rencananya untuk melakukan investasi besar di Indonesia guna memperluas kapasitas produksinya serta mendorong produksi kendaraan listrik di negara ini.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk merespons perubahan tren di industri otomotif global.
Kementerian Perindustrian Indonesia mengumumkan pada hari Rabu bahwa Mitsubishi Motors berencana untuk menginvestasikan sekitar Rp5,7 triliun (sekitar $375,25 juta) pada tahun 2024.
Tujuan utama dari investasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga mencapai 250.000 unit per tahun pada tahun 2024.
Baca Juga: Ora Good Cat 03 Mobil Listrik China yang Resmi Debut di Pameran Otomotif GIIAS 2023 Kemarin
Selain itu, perusahaan juga berencana memulai produksi kendaraan listrik baterai Minicab-MiEV di pabriknya di Indonesia pada akhir tahun ini.
Langkah ini mendapatkan dukungan pemerintah Indonesia yang telah memberikan insentif guna menarik investasi dalam produksi kendaraan listrik.
Langkah ini mendapatkan dukungan pemerintah Indonesia yang telah memberikan insentif guna menarik investasi dalam produksi kendaraan listrik.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan penghapusan bea masuk dan pajak pertambahan nilai pada kendaraan listrik yang sepenuhnya dibangun (CBU) bagi perusahaan yang berinvestasi di pabrik kendaraan listrik dalam negeri.
Agus Gumiwang Kartasasmita juga optimis bahwa langkah ini akan mendorong investasi dan meningkatkan permintaan akan kendaraan listrik di Indonesia.
Di sisi lain, Mitsubishi Motors juga berencana memulai produksi kendaraan hibrida di Thailand pada awal tahun depan.
Di sisi lain, Mitsubishi Motors juga berencana memulai produksi kendaraan hibrida di Thailand pada awal tahun depan.
Ini akan menjadi langkah pertama bagi perusahaan ini dalam memproduksi kendaraan hibrida di luar negeri.
Langkah ini diambil mengingat persaingan yang semakin ketat di pasar otomotif Thailand, terutama dari para pesaing asal Tiongkok.
Namun, Mitsubishi Motors telah menghadapi beberapa tantangan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, Mitsubishi Motors telah menghadapi beberapa tantangan dalam beberapa tahun terakhir.
Pasar Tiongkok, yang dulunya menjadi pasar yang sangat potensial, telah menjadi pukulan besar bagi perusahaan ini.
Kolaborasinya dengan Guangzhou Automobile Group (GAC) (601238.SS) mengalami kendala setelah produksi kendaraan sport baru Mitsubishi, Outlander, terpaksa dihentikan beberapa bulan setelah peluncurannya pada bulan Desember.
Selain itu, penjualan gabungan ritel dan grosir di kawasan ASEAN juga mengalami penurunan sebesar 1,6% selama tiga bulan hingga 30 Juni.
Namun, langkah Mitsubishi Motors untuk berinvestasi di Indonesia dan merespons perubahan tren menuju kendaraan listrik dianggap sebagai strategi yang tepat.
Namun, langkah Mitsubishi Motors untuk berinvestasi di Indonesia dan merespons perubahan tren menuju kendaraan listrik dianggap sebagai strategi yang tepat.
Dengan dukungan pemerintah Indonesia yang berkomitmen untuk mendorong produksi kendaraan listrik, perusahaan ini memiliki peluang besar untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.
Perubahan ini juga mencerminkan bagaimana industri otomotif terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan lingkungan.
Perubahan ini juga mencerminkan bagaimana industri otomotif terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan lingkungan.
Dengan rencana investasi ini, Mitsubishi Motors menunjukkan komitmennya dalam merespons perubahan ini dan berkontribusi pada transformasi menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan.***