Pengungsian Merapi di Sisi Barat Gunung Belum Diperbaharui, BPBD: Kita Tunggu Rekomendasi BPPTKG

- 8 Januari 2021, 06:15 WIB
Awan panas guguran pertama hari ini ke arah barat, BPBD masih tunggu rekomendasi pengungsian dari BPPTKG di wilayah barat Gunung Merapi.
Awan panas guguran pertama hari ini ke arah barat, BPBD masih tunggu rekomendasi pengungsian dari BPPTKG di wilayah barat Gunung Merapi. /Twitter BPPTKG

Ia pun mengatakan akan menunggu rekomendasi dari BPPTKG soal menentukan setiap penanganan darurat bencana Merapi, terutama terkait pengungsian warga di daerah rawan bencana.

“Sejauh ini BPPTKG belum memperluas jarak atau radius aman erupsi Merapi, masih pada jarak tiga kilometer dari puncak Merapi,” katanya.

Baca Juga: Tanggapi Donald Trump, Joe Biden: Kami Akan Bertahan Sebagai Pemenang Pemilu yang Sah

Meski demikian, pihak BPBD pun telah menyiapkan barak pengungsian yang ada di wilayah barat. Bila sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas Merapi dan radius aman diperluas, barak-barak tersebut telah siap digunakan.

“Barak pengungsian semuanya siap, termasuk sarana dan prasarananya, logistic untuk kebutuhan barak pengungsian juga sudah siap dan di masa pandemi Covid-19 ini semua barak sudah disiapkan sesuai protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.

Pada hari ini, menurut laporan BPPTKG bahwa Gunung Merapi mengeluarkan sembilan kali guguran lava pijar pada hari ini dengan jarak luncur maksimum 500 meter.

Baca Juga: Dukung PSBB di Jawa Bali, MUI Jateng Imbau Terapkan Protokol Kesehatan Saat Salat Berjamaah

Hanik Humaida menyatakan guguran lava pijar teramati pada pukul 00.00-06.00 WIB meluncur ke arah Kali Krasak, kemarin Kamis 7 Desember 2021.

Adapun kegempaan Gunung Merapi menurut laporan Magma ESDM hari ini Kamis 7 Januari 2020 pukul 06.00-12.00 WIB tercatat sebagai berikut:

  • 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 28 mm dan lama gempa 155 detik
  • 25 kali gempa Guguran dengan Amplitudo 4-45 mm dan lama gempa 14-159 detik

Baca Juga: Kerusuhan Capitol Hill Memakan Korban Jiwa, Obama Salahkan Donald Trump

Halaman:

Editor: Dinda Silviana Dewi

Sumber: antaranews Magma ESDM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah