Tenaga Kesehatan Dukung Penuh Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ketua PPNI Jateng: Ini Langkah Positif!

- 4 Februari 2021, 16:35 WIB
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edi Wuryanto menegaskan pihaknya sangat setuju dan mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edi Wuryanto menegaskan pihaknya sangat setuju dan mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu. /Dok/PPNI Jateng/

Media Magelang – Tenaga kesehatan mendukung penuh gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicetuskan oleh Gubernur Jawa Tengah yang akan berlangsung pada tanggal 6 dan 7 Februari 2021.

Tenaga kesehatan mendukung penuh gerakan tersebut karena usulan yang disampaikan Ganjar Pranowo merupakan terobosan bagus untuk menangani Covid-19 yang dimulai dari sektor hulu.

Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edi Wuryanto menyatakan pihaknya menyetujui dan mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Ganjar.

Baca Juga: Tak Mau Gelar Pesta Pernikahan Meriah, Boy William: Mending Bangun Rumah

"Sangat setuju dan saya mendukung, karena ini penanganan pada level hulu. Selama ini kita fokus pada sektor hilir terus, padahal hilir tidak akan selesai kalau hulu tidak diperbaiki," ujar Edi saat dikonfirmasi pada hari Rabu, 3 Februari 2021.

Menurut Edi yang juga Anggota Komisi IX DPR RI ini, gerakan tersebut dapat mendorong masyarakat agar lebih patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.

Gerakan ini sangat mendukung beberapa kegiatan yang harus dilakukan masyarakat selama pandemi berlangsung seperti menjaga jarak (physical distancing) dan diam di rumah bila tidak memiliki kepentingan.

Baca Juga: Aturan Siswi Non-Muslim Berjilbab, Ma’ruf Amin: Tidak Tepat secara Agama dan Kenegaraan

"Kalau keluar rumah untuk kerja atau kepentingan yang prioritas, itu wajar. Tapi kalau keluar sekedar nongkrong, ngobrol, ngopi atau wisata saya rasa bisa ditunda dulu agar kurva peningkatan Covid-19 bisa ditekan," tambah Edi.

"Apa yang dilakukan Pak Ganjar kalau saya memahami intinya, ingin mengajak masyarakat agar di rumah saja, agar kerumunan dikurangi sehingga penyebaran Covid-19 bisa menurun. Ini langkah positif, ketika tidak banyak kerumunan, maka pasti akan efektif untuk menurunkan angka kasus positif Covid-19," ujar Edi.

Gerakan Jateng di Rumah Saja dilaksanakan pada 6 hingga 7 Februari mendatang berdasarkan Surat Edaran nomor 443.5/0001933 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan. Pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu, Ganjar Pranowo meminta seluruh masyarakat tetap di rumah dan tidak bepergian.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 4 Februari 2021: Pelukan Aldebaran Meluluhkan Hati Andin

Dalam surat edaran tersebut juga disampaikan juga daftar pengecualian bagi beberapa sektor esensial seperti sektor kesehatan, kebencanaan, keamanan, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, logistik dan kebutuhan pokok masyarakat, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional.

Setidaknya ada 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah akan menutup tempat-tempat yang rawan menimbulkan keramaian seperti jalan, pertokoan, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan tempat rekreasi.

Selain itu, kegiatan yang menimbulkan kerumunan seperti hajatan pernikahan dan beberapa event juga dibatasi. Untuk mendukung kegiatan tersebut, operasi Yustisi akan dilakukan serentak oleh Satpol PP, TNI/Polri dan instansi terkait.

Baca Juga: Ini Kata BMKG Soal Penyebab Bencana Banjir di Kalimantan Selatan

Gerakan Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan Ganjar Pranowo sepenuhnya didukung oleh tenaga kesehatan karena mendorong masyarakat untuk untuk secara aktif mengurangi lonjakan jumlah kasus Covid-19.***

Editor: Puspasari Setyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x