FBI Kantongi Data Perusuh di Gedung Capitol AS Lewat Foto dan Video di Sosial Media

15 Januari 2021, 18:05 WIB
FBI telah kumpulkan ratusan nama dan wajah perusuh dari video dan foto yang diunggah di media sosial saat kerusuhan terjadi. /pixabay.com/4711018

Media Magelang - Dampak dari aksi pemberontakan dan penyerbuan yang terjadi di Gedung Capitol AS minggu lalu, FBI telah mengantongi ratusan nama dan wajah perusuh hanya dari video dan foto yang diunggah di media sosial.

Hal ini diyakini membantu proses investigasi FBI atas siapa saja yang memiliki bukti kuat melakukan tindakan kriminal hingga tindakan berbahaya lain yang bisa mengancam keamanan para pejabat negara.

Para perusuh yang terlibat saat ini dengan mudah dilacak oleh FBI, yang telah memiliki lebih dari 200 nama dan wajah tersangka yang sebagian besar  terungkap dari video dan foto yang diunggah di media sosial, seperti yang telah diberitakan oleh Reuters.

Baca Juga: Union Berlin vs Bayer Leverkusen: Prediksi, Skor Head to Head, Live Streaming

Potensi Pemberontakan Pasca Penyerbuan Gedung Capitol AS

Semakin dekat dengan hari pengangkatan presiden terpilih, Joe Biden, suasana di sekitar Washington semakin memanas setelah aksi pemberontakan dan penyerbuan yang terjadi minggu lalu.

Jaksa setempat telah memperingatkan potensi pemberontakan yang mungkin berlangsung, karenanya penegak hukum harus bersiap mengatasi timbulnya demonstrasi di Washington dan ibu kota negara bagian.

Sementara itu, buntut dari kasus di Gedung Capitol AS, Departemen Kehakiman telah memproses lebih dari 80 kasus kriminal sehubungan dengan kerusuhan tersebut.

Baca Juga: Donald Trump Dimakzulkan untuk Kedua Kalinya, Ini Langkah yang Ditempuh oleh Kongres dan Senat

Penjabat Pengacara A.S. untuk Distrik Columbia, Michael Sherwin, mengatakan bahwa meskipun dakwaan awal mungkin tampak kecil, dia mengharapkan ada tuntutan yang jauh lebih serius akan diajukan saat Departemen Kehakiman ketika melanjutkan penyelidikan terhadap para pelaku kerusuhan.

Kasus Jacob Chansley si Pria QAnon Menjadi Perhatian

Berdasar hasil investigasi, aparat setempat menemukan indikasi adanya misi Jacob Chansley untuk 'menangkap dan membunuh' pejabat terpilih.

Indikasi misi 'menangkap dan membunuh' oleh Jacob Chansley di Gedung Capitol AS itu diungkap jaksa federal saat meminta hakim untuk menahan pria tersebut.

Baca Juga: Raffi Ahmad Digugat Karena Langgar Protokol Kesehatan Usai Vaksin

Berdasar memo penahanan Jacob Chansley yang ditulis oleh pengacara Departemen Kehakiman di Arizona, terdapat informasi yang lebih detail tentang penyelidikan FBI.

Jacob Chansley dituduh memiliki niat buruk terhadap Wakil Presiden Mike Pence saat ia menyerbu masuk Gedung Capitol AS dengan kostum QAnon .

Jacob Chansley dijadwalkan hadir di pengadilan federal pada hari Jumat untuk melanjutkan proses peradilannya

Baca Juga: Adele Siap Rilis Album Baru Bulan Depan

Sementara itu FBI masih terus melakukan investigasi lanjut salah satunya menggunakan rekaman foto dan video perusuh yang diunggah di sosial media.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler