Pelantikan Presiden AS Terpilih Joe Biden Dijaga Puluhan Ribu Pasukan Garda Nasional

19 Januari 2021, 21:08 WIB
Menjelang pelantikan Presiden AS Joe Biden 25.000 pasukan Garda Nasional amankan Washington DC /Twitter/@ewong/

Media Magelang - Persiapan pelantikan Joe Biden sebagai presiden terpilih AS dibarengi dengan persiapan 25.000 pasukan Garda Nasional untuk menjaga acara tersebut.

Puluhan ribu pasukan Garda Nasional itu dikerahkan oleh pemerintah untuk menjaga Gedung Capitol dan mengawal acara pelantikan presiden AS terpilih Joe Biden, Rabu 20 Januari 2021.

Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat Christopher Miller mengatakan Biro Investigasi Federal (FBI) membantu militer memeriksa identitas dan rekam jejak lebih dari 25.000 pasukan Garda Nasional yang nantinya akan bertugas menjaga jalannya acara di Washington.

Baca Juga: Jelang Puncak Musim Hujan LIPI Himbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Tidak hanya pengerahan pasukan Garda Nasional, aparat keamanan juga memasang pengaman tambahan berupa pagar kawat besi dan melarang masyarakat untuk mendekat ke kawasan tertentu, utamanya Gedung Capitol dan daerah di sekitarnya.

Melalui pernyataan tertulisnya, Christopher Miller mengatakan pemeriksaan terhadap pasukan bantuan itu umum dilakukan pada acara-acara besar. 

Hal itu tetap dilakukan walaupun sejauh ini belum ada laporan intelijen yang menyatakan bahwa ada ancaman dari dalam untuk acara pelantikan presiden.

Baca Juga: Akibat Erupsi Merapi Selasa Dini Hari Boyolali Diguyur Hujan Abu Selama Tiga Jam

"Kami akan memeriksa seluruh aspek yang ada demi mengamankan ibukota," tegas Miller.

Selain itu Miller mengapresiasi bantuan yang diberikan FBI untuk melakukan pemeriksaan tersebut.

Harian The Washington Post/The Post pada Senin melaporkan ada laporan intelijen berisi peringatan terhadap aparat keamanan bahwa ada kemungkinan para ekstrimis sayap kanan akan menyamar sebagai anggota pasukan Garda Nasional di Washington.

Baca Juga: Salip Wonder Woman 1984, Film The Marksman yang Dibintangi Liam Neeson Rajai Box Office

The Post melaporkan dokumen itu tidak menyebutkan rencana-rencana menyerang acara pelantikan presiden.

Angkatan Darat AS pada Selasa mengatakan pihaknya bekerja sama dengan FBI untuk memeriksa hubungan para penyerang dengan aparat keamanan. 

Tentara juga menggandeng badan intelijen untuk mempelajari apakah 10.000 anggota Garda Nasional yang berjaga di pelantikan presiden perlu melewati tahapan pemeriksaan lainnya.

Baca Juga: BPPTKG: Gunung Merapi Sudah Alami Erupsi Efusif Sejak 4 Januari 2021

Pelaksana Tugas Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Peter Gaynor, Senin, menerangkan pemeriksaan yang dilakukan FBI merupakan salah satu upaya mencegah adanya penyusup.

Gaynor, saat diwawancarai oleh Fox News, mengatakan ia tidak melihat bukti terkait rencana penyerangan, tetapi aparat keamanan hanya ingin memastikan "tidak ada sudut yang tidak diperiksa" saat transisi damai pemerintahan di AS.

Pemerintah AS selama beberapa hari terakhir telah menutup akses masuk ke sejumlah tempat hiburan, di antaranya termasuk National Mall di Washington. 

Baca Juga: Rekomendasi Drama Korea Sub Indo Terbaik yang Bisa Ditonton Di Viu, Simak Sinopsisnya Di Sini!

Kepolisian juga menutup jembatan di atas Sungai Potomac yang memisahkan Virginia dan District of Columbia.

Sejumlah stasiun kereta bawah tanah juga akan ditutup saat acara pelantikan presiden terpilih berlangsung.

Sejauh ini, ada satu perusahaan bis yang memberhentikan sementara layanan ke Washington jelang pelantikan Biden. 

Baca Juga: Live Streaming Bayer Leverkusen vs Borussia Dortmund di Mola TV

Sementara itu, penyedia jasa penginapan Airbnb juga menutup layanan pemesanan kamar di Washington satu minggu jelang pelantikan presiden baru AS.

Beberapa maskapai penerbangan juga menetapkan aturan keamanan baru untuk tujuan Washington D.C. dan daerah sekitarnya.

Ini adalah kali pertama pemerintah AS mengerahkan pasukan dari Garda Nasional dalam jumlah besar di Gedung Capitol setelah adanya penyerangan massa pendukung Donald Trump dan polisi di Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021 lalu.***

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: REUTERS ANTARANEWS

Tags

Terkini

Terpopuler