Kementerian Haji dan Umrah mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi ingin memastikan bahwa jumlah maksimum Muslim di seluruh dunia dapat melakukan haji dan mengunjungi Masjid Nabawi dalam suasana yang aman dan nyaman.
“Sangat penting bagi pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci untuk menjaga keselamatan dan keamanan jamaah haji serta pengunjung Masjid Nabawi," kata pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Jumlah calon jamaah haji yang datang dari negara tertentu untuk berhaji di tahun 2022 ini akan sesuai dengan kuota yang dialokasikan untuk masing-masing negara, dan dengan mempertimbangkan kepatuhan terhadap semua rekomendasi kesehatan.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan 60 Ribu Warga Lokal yang Telah Divaksin Untuk Tunaikan Ibadah Haji 2021
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengklarifikasi bahwa haji tahun 2022 ini akan dilakukan sesuai dengan peraturan dan syarat yang telah ditetapkan.
1. Haji tahun ini terbuka untuk mereka yang berusia di bawah 65 tahun, dan telah menerima vaksinasi Covid-19 yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
2. Calon jamaah haji yang berasal dari luar negeri wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sejak keberangkatan ke Arab Saudi.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menginstruksikan bahwa semua calon jamaah haji harus mengikuti protokol kesehatan, dan mematuhi semua tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan, serta keselamatan mereka saat melakukan ibadah haji.
Sementara itu, pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman terbaru dari pemerintah Arab Saudi ini.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan calon jamaah haji Indonesia tahun 2022 ini.
"Syukur alhamdulillah, jamaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jamaah haji di tanah air," ujar Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta.
Yaqut Cholil Qoumas juga menegaskan bahwa berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap memberangkatkan para calon jamaah haji, karena persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.
"Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap," lanjut Yaqut Cholil Qoumas.
"Kita siap dan akan lakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik," imbuh Yaqut Cholil Qoumas.
Senada dengan Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief mengatakan kepastian adanya keberangkatan calon jamaah haji dari luar negeri telah membuka seluruh simpul persiapan penyelenggaraan yang selama ini terus dilakukan oleh pihaknya.
"Ini kabar gembira. Kepastian adanya kuota ini akan segara kami tindaklanjuti dengan finalisasi sejumlah langkah taktis yang telah dilakukan," tandas Hilman Latief.
"Persiapan layanan, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi, akan segera difinalkan," tambah Hilman Latief.
Menurut Hilman Latief, waktu yang tersedia tidak banyak, sehingga pihaknya akan bekerja cepat dalam merampungkan persiapan, termasuk yang terkait dengan teknis pemilihan calon jamaah haji yang berhak berangkat sesuai ketentuan Arab Saudi dan pembinaan manasik bagi mereka.
"Kita akan bergerak cepat untuk melakukan persiapan. Biaya haji juga akan segera kita finalisasi dengan Komisi VIII DPR," pungkas Hilman Latief.
Dengan diterimanya 1 juta calon jamaah haji dari luar negeri oleh Arab Saudi di tahun 2022 ini, ada 2 syarat yang harus dipenuhi oleh para calon jamaah sebelum berangkat ke Masjidil Haram.***