Sebelumnya, Badan Keselamatan Transpotasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat pada Selasa 12 Januari 2021 lalu mengatakan akan mengirim tim penyelidik ke Indonesia dalam beberapa hari. Hal ini untuk menyelidiku jatuhnya pesawat yang menewaskan 62 orang di dalamnya.
Menurut pemberitaan Reuters, NTSB akan mengirimkan perwakilan terakreditasi AS dan tiga penyidik lainnya ke Jakarta.
Baca Juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Ganjar Pranowo: Beliau Tokoh yang Baik
Pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air itu jatuh ke laut pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu, usai lepas landas empat menit sebelumnya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
NTSB Amerika Serikat memiliki keahlian dalam operasi, kinerja manusia, struktur sistem pesawat, ujar badan keselamatan transportasi AS tersebut.
NTSB pun menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan personel dari Badan Penerbangan Federal AS, General Co, dan Boeing Co.
Baca Juga: Unggah Foto Salat Berjamaah dengan Syaikh Ali Jaber, Deddy Corbuzier Kenang Sosok sang Ulama
Sebagaimana telah diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah jatuh pada Sabtu 9 Januari 2021 lalu. Pesawat bernomor register PK-CLC rute Jakarta-Pontianak tersebut jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Disebutkan oleh KNKT, maskapai Sriwijaya Air SJ 182 tersebut tidak meledak sebelum jatuh. Dengan kata lain, pesawat tersebut hancur ketika menembus air laut. Black box yang telah ditemukan pun akan digunakan untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.***