Mereka harus benar-benar menentukan apakah orang-orang yang berkata dengan nada kasar secara online bermaksud merugikan atau hanya ingin menunjukkan kata-kata yang keras dan mengintimidasi.
Hal ini mengingat Amerika Serikat memiliki kebebasan berbicara sangat dilindungi di bawah Amandemen Pertama Konstitusi.
Baca Juga: Majene Diguncang Gempa Dua Hari Berturut-turut, Fahri Hamzah Minta Mensos Risma Segera Tolong
Frank Figliuzzi, sebagai mantan asisten direktur FBI untuk kontra intelijen, mengatakan petugas penegak hukum akan lebih aktif memberi tahu beberapa pengguna online mengobarkan kekerasan bahwa mereka sedang diawasi.
“Anda yakin mereka akan mengetuk lebih banyak pintu, memberitahu orang-orang, 'Kami di sini (mengawasi)',” katanya.
Jelang pelantikan Joe Biden pada 20 Januari mendatang FBI mengintensifkan pengawasan terhadap obrolan bernada ekstrimis di internet, untuk mencegah tindakan ekstrimis terulang pasca penyerangan Gedung Capitol AS beberapa waktu lalu.***