Amanda Gorman, Penyair Muda yang Tampil dalam Pelantikan Presiden Amerika Serikat

- 21 Januari 2021, 08:54 WIB
Sosok menginspirasi Amanda Gorman, pembaca puisi di Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wapres AS, ternyata masih sangat muda berusia 23 tahun.*
Sosok menginspirasi Amanda Gorman, pembaca puisi di Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wapres AS, ternyata masih sangat muda berusia 23 tahun.* /Instagram.com/@amandscgorman/

Media Magelang - Amanda Gorman menjadi penyair termuda yang pernah tampil dalam pelantikan presiden Amerika Serikat.

Dalam pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat, pada Rabu 20 Januari waktu setempat, Amanda Gorman menulis puisi yang menyerukan persatuan dan kebersamaan.

Amanda Gorman yang masih berusia 22 tahun itu menyampaikan karyanya The Hill We Climb di hadapan pejabat yang hadir Washington DC dan penonton di seluruh dunia yang menyaksikan pelantikan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Jadi Presiden AS ke 46, Bersumpah Akhiri Perpecahan di AS

"Fajar tiba/ dan kita bertanya di mana cahaya akan ditemukan/ di bawah mendung yang tak pernah berakhir ini?" Amanda Gorman memulai puisinya.

Dia kemudian melanjutkan bait berikutnya dengan menggambarkan penyrbuan Gedung Capitol beberapa waktu lalu dan Amerika Serikat yang terguncang.

"Ada kekuatan yang inginn menghancurkan bangsa kami/ menghancurkan negara kami/ dan menghancurkan demokrasi," tambahnya.

"Mereka hampir berhasil/ tapi, dia tidak akan pernah bisa mengalahkan sepenuhnya."

Baca Juga: Jack Ma Disebut Telah Kembali, Muncul dalam Sebuah Video Konferensi Usai Berminggu-minggu Menghilang

Amanda Gorman Mendapat Pujian Dari Kritikus

Puisi Amanda Gorman pun mendapat pujian dari banyak kalangan, karena dianggap mampu merepresentasikan situasi negaranya dan menyuntikkan semangat untuk bangsanya.

Dia menjadi penyair muda pertama di Amerika Serikat yang melakukan tugas untuk membacakan puisi dan berhasil merangkai kata-kata yang tepat pada waktu yang tepat.

Kritikus Will Gompertz, menulis di BBC bahwa puisi The Hill We Climb karya Amanda Gorman merupakan karya yang indah, ditulis dengan baik untuk sebuah upacara khusus.

Kendati begitu, Gompertz menyebut puisi The Hill We Climb akan bertahan lama dan dibicarakan banyak orang karena diksinya yang bagus dan maknanya yang menggugah.

Baca Juga: Soal Pandemi Covid-19 di Wuhan, Nakes: Pemerintah Minta Kami Tutupi Kebenaran Virus ke Masyarakat

Amanda Gorman menyampaikan karyanya dengan anggun, kata-kata yang terkandung di dalamnya akan terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia; tentang hari ini, besok, dan jauh di masa depan.

Sementara itu, saat diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta di Amerika Serikat, Amanda Gorman menyebut dirinya benar-benar ingin menyampaikan pesan persatuan dan kebersamaan.

"Saya benar-benar ingin menggunakan kata-kata untuk menjadi titik persatuan dan kolaborasi serta kebersamaan," kata Gorman seperti dikutip dari BBC.

Baca Juga: Usai Lama Menghilang, Jack Ma Disebut Telah Kembali: Nampak Dalam Sebuah Konferensi Video

"Saya pikir ini tentang era baru Amerika Serikat, tentang masa depan, dan melakukan itu melalui keanggunan dan keindahan kata-kata," pungkasnya.

Penampilan Amanda Gorma dalam acara pelantikan Presiden Joe Biden, membuat dirinya kini sejajar dengan Robert Frost dan Maya Angelou, yang pernah melakukan hal serupa.***

Editor: Permadi Suntama

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x