Network
Media Magelang - Sejumlah media asing menyoroti kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah mencapai 1 juta kasus per hari ini, Selasa 26 Januari 2021.
Media asing asal Prancis, AFP, melaporkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dengan judul "Indonesia Passes One Million Coronavirus Cases".
Media asing AFP juga memberitakan bahwa kasus infeksi diyakini jauh lebih parah dari statistik yang diberikan pemerintah karena dinilai memiliki tingkat pengujian rendah.
Baca Juga: Perpres Tunjangan PNS Jabatan Fungsional Terbit, Penghasilan Berubah?
Selain itu, media asing AFP mengutip pernyataan pakar epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono yang mengatakan, "Saya pikir kami telah mengalami 1 juta kasus Covid-19 sejak lama. Kami masih mendaki sebuah gunung dan kami bahkan tidak tahu di mana puncaknya. Ini adalah pendakian yang tiada pernah berakhir."
Media asing asal Australia, ABC, pun mengabarkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dengan judul "Indonesia Hits 1 Million Coronavirus Cases as Health Experts Criticise Government's Response".
Media asing ABC mewawancarai seorang ibu bernama Rini Utami yang merupakan satu dari sekian banyak penyintas Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Update Corona: Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tembus Satu Juta Jiwa
Dalam wawancara tersebut, Rini menjelaskan bahwa dirinya dirawat di rumah sakit pada akhir Desember, sementara putranya yang baru berusia 11 tahun harus karantina mandiri di rumah.
"Saya mengalami demam tinggi, urtikaria, gagal napas, sesak napas dan kejang. Saya pada dasarnya hampir mati. Setiap kali saya menutup mata, penglihatan saya menjadi ungu dan saya mendengar orang memanggil nama saya," tutur Rini.
Beralih ke media asing lain, Evening Express dari Skotlandia menyoroti seberapa banyak Indonesia membutuhkan dosis vaksin dengan angka infeksi yang begitu tinggi.
Baca Juga: Murah Banget! Deteksi Virus Covid-19 Pakai GeNose Cuma Rp15 Ribu
Menurutnya, Indonesia akan membutuhkan hampir 427 juta dosis vaksin dengan perkiraan sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi karena luasnya wilayah negara.
"Sebanyak 15 persen dosis mungkin terbuang percuma selama proses distribusi di negara yang punya lebih dari 17.000 pulau itu, di mana transportasi dan infrastruktur terbatas di beberapa tempat," tutur media asing Evening Express yang menyoroti Covid-19 di Indonesia.***
