Media Magelang – Lembaga pemeringkat Moody memperkirakan penutupan sementara Terusan Suez memengaruhi sekitar 10 sampai 15 persen bongkar muat peti kemas, yang bergantung pada bagaimana volume perdagangan global dan regional.
Moody mengatakan pada Jumat, 26 Maret 2021 keadaan rantai pasok saat ini sangat rentan terhadap guncangan eksternal seperti macetnya Terusan Suez, karena permintaan konsumen dan industri sangat tinggi.
Lebih lanjut Moody mengatakan bahwa macetnya Terusan Suez telah berakibat kekurangan kapasitas bongkar muat peti kemas global dan rendahnya layanan dari perusahaan pengiriman peti kemas global.
“Dalam konteks itu (macetnya Terusan Suez-red), waktu kejadian ini tidak bisa lebih buruk lagi,” katanya sebagaimana dikutip Media Magelang dari The Star pada Sabtu, 27 Maret 2021.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Larang Masyarakat Mudik Lebaran 2021, Ini Tanggal yang Dilarang untuk Keluar Rumah
Macetnya Terusan Suez terjadi pada Selasa, 23 Maret 2021 di mana kapal kontainer Ever Given kandas karena kehilangan kendali, yang akhirnya memblokir jalur lalu lintas yang vital bagi perdagangan global.
Dalam rilis Moody mengatakan belum ada kejelasan kapan kapal Ever Given bisa berlayar kembali dan Terusan Suez akan dibuka kembali sebagai lalu lintas kapal kontainer.