Tolak Wajib Militer untuk Serang Gaza, Pemuda Israel Dihukum 30 hari Penjara

- 29 Desember 2023, 18:00 WIB
Tentara Israel yang sedang berada di Jalur Gaza
Tentara Israel yang sedang berada di Jalur Gaza /REUTERS/Israel Defense Forces
 
Media Magelang - Seorang pemuda Israel dijatuhi hukuman 30 hari penjara oleh pengadilan militer di negara tersebut.
 
Hukuman 30 hari penjara itu dijatuhkan oleh pengadilan militer Israel, karena sang pemuda yang bernama Tal Mitnick menolak wajib militer.
 
Wajib militer yang harus dijalani oleh pemuda Israel itu adalah untuk menyerang wilayah Gaza, Palestina.
 
Tal Mitnick, pemuda Israel berusia 18 tahun itu diadili dan dijatuhi hukuman di pangkalan Tel Hashomer dekat Tel Aviv, sebagaimana dilansir dari The New Arab.
 
 
Wajib militer di Israel adalah sebuah keharusan yang tak boleh ditolak oleh para pemuda pemudi di negara itu.
 
Banyak warga Israel memandang wajib militer itu sebagai bagian dari identitas nasional negara mereka.
 
Kelompok anti-pendudukan Mesarvot, yang mendampingi Tal Mitnick ke pangkalan Tel Hashomer menyatakan, penolakan itu merupakan protes terhadap serangan Israel ke wilayah Gaza.
 
"Protes terhadap perang di Gaza dan pendudukan Palestina yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan kelompok anti-pendudukan Mesarvot.
 
Tal Mitnick, menurut rekan-rekannya adalah pembangkang Israel pertama yang dipenjara sejak awal perang Israel melawan Hamas pada 7 Oktober lalu.
 
Perang tersebut diketahui telah menewaskan lebih dari 21.000 warga Palestina.
 
"Tanah ini memiliki masalah, ada dua bangsa yang memiliki hubungan yang tak terbantahkan dengan tempat ini. Namun, bahkan dengan semua kekerasan di dunia, kita tidak dapat menghapus rakyat Palestina atau hubungan mereka dengan tanah ini, sama seperti rakyat Yahudi atau hubungan kita dengan tanah yang sama tidak dapat dihapus," tulis Tal Mitnick dalam sebuah pernyataan sebelum dirinya diadili di pengadilan militer Israel.
 
Penolakan Tal Mitnick untuk bertugas di militer sangat penting, mengingat iklim nasionalisme yang meningkat di Israel saat ini.
 
Kelompok Mesarvot didirikan pada tahun 2015, sebagai gerakan warga Israel yang menentang pendudukan Israel atas Palestina. 
 
Namun, seruan untuk menolak wajib militer di militer Israel sudah muncul sejak tahun 2002. 
 
"Sebelum perang, tentara menjaga pemukiman, mempertahankan pengepungan mematikan di Jalur Gaza, dan menegakkan status quo apartheid dan supremasi Yahudi di tanah antara Sungai Yordan dan laut," kata pernyataan Tal Mitnick. 
 
"Tidak ada solusi militer untuk masalah politik. Oleh karena itu, saya menolak untuk mendaftar di tentara yang percaya bahwa masalah sebenarnya dapat diabaikan, di bawah pemerintahan yang hanya melanjutkan kesedihan dan penderitaan," tambah pemuda Israel itu.
 
Ofer Cassif, seorang anggota Knesset (parlemen) Israel dari gerakan Hadash yang berhaluan kiri, memberikan pujian kepada Tal Mitnick dalam sebuah postingan di media sosial X (yang sebelumnya adalah Twitter).
 
"Tepuk tangan untuk Tal Mitnick, penolak wajib militer pertama dalam perang terkutuk ini, yang hari ini dijatuhi hukuman 30 hari penjara ... hanya perdamaian yang akan membawa solusi, dan para penolak mendapat tempat terhormat dalam penolakannya," kata Ofer Cassif.
 
Israel mewajibkan setiap warga negaranya yang berusia 18 tahun ke atas, yang beragama Yahudi, Druze, atau Sirkasia untuk mengikuti wajib militer. 
 
Warga negara Israel yang beragama Islam dan Kristen, serta pelajar agama Yahudi Ortodoks dibebaskan dari wajib militer. 
 
Setelah mendaftar, para pria Israel diminta untuk bertugas selama minimal 32 bulan, sementara wanita diminta untuk bertugas selama minimal 24 bulan.
 
Yahudi Haredi, yang jumlahnya sekitar 13 persen dari populasi Israel, menolak wajib militer, karena mereka percaya bahwa mendedikasikan waktu untuk mempelajari Taurat lebih penting daripada menjadi tentara.
 
Selain itu, mereka percaya bahwa pemisahan antara pria dan wanita dalam militer tidak cukup dipertahankan, dan oleh karena itu, hal tersebut merusak moral pria ultra-ortodoks. 
 
Israel telah merekrut 300.000 tentara cadangan sebagai tanggapan atas serangan Hamas yang mengejutkan dari Gaza pada Oktober lalu.
 
Dari laporan yang dikumpulkan oleh tim Media Magelang diberitakan, seorang pemuda Israel dijatuhi hukuman 30 hari penjara karena menolak wajib militer untuk menyerang Gaza.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x