Pengkaderan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Rapi, Polri: Ada 91 Kader ‘Siap Tempur’

19 Desember 2020, 20:51 WIB
Kabid Humas Polri Argo Yuwono /dok Humas Polda

Media Magelang – Polri menyebut pengkaderan jaringan teroris muda yang dilakukan oleh Jamaah Islamiyah (JI) sangat rapi.

Pengkaderan Jamaah Islamiyah tersebut telah melahirkan 91 kader yang ‘siap tempur’.

Bahkan, Polri menyebutkan Jamaah Islamiyah telah mengirimkan 66 kadernya ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok terorisme di sana.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Crystal Palace vs Liverpool Live di Mola TV: Mohamed Salah Jadi Cadangan

Kepala Divisi Humas Polri Argo Yuwono mengatakan, Polri sudah mengantongi informasi soal adanya 91 kader Jamaah Islamiyah yang telah dilakukan pengkaderan. Informasi tersebut termasuk adanya 91 kader Kamaah Islamiyah yang siap tempur, di mana 66 orang di antaranya sudah dikirim ke Suriah.

“Mereka (JI) sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh yakni negara dan aparat,” kata Argo, Jumat, 18 Desember 2020 dari keterangan resmi.

“Sebagian besar dari mereka juga sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata,” lanjutnya.

Baca Juga: Link Live Streaming La Liga Spanyol Sabtu 19 Desember 2020: Laga Dibuka Atletico Madrid vs Elche

Jamaah Islamiyah mempersiapkan para kader teroris ini melalui bagan struktur khusus. Penanggung jawab atau dikenal dengan amir Jamaah Islamiyah adalah Parawijayanto.

Sementara itu, koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso.

Argo Yuwono pun menjelaskan mengapa radikalisme tumbuh subur di tanah air. Argo Yuwono menyatakan ada banyak sekali faktor radikalisme. Salah satunya adalah maraknya penyebaran berita bohong atau hoax.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea True Beauty, Lim Ju Kyung Jadi Rebutan Karena Jago Make Up Sedang Tayang di Viu

“Maraknya penyebaran hoax tanpa filter melalui sosial media membuat paham radikal dan anti pemerintah makin subur. Dari dulu sampai sekarang radikalisasi terbentuk sebagai bagian dari respons atas ketidakadilan dan makin melebarnya kesenjangan sosial di masyarakat. Bahwa kemudian agama jadi satu alasan dalam mengekspresikan ketidakpuasan dan kebencian,” jelasnya.

Ia pun ajak masyarakat seluruh kalangan untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan radikalisme di kalangan anak muda.

Pencegahan ini melibatkan seluruh stakeholder yang bersentuhan langsng dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi dan keamanan di lingkungan masing-masing.

Baca Juga: Model Majalah Playboy Diburu Aparat Turki Akibat Berpose Seksi di Hagia Sophia, Kenapa ?

“Ya perlu peran serta semua stakeholder,” kata Argo Yuwono.

Soal kasus jaringan terorisme Jamaah Islamiyah ini, Argo Yuwono menyebutkan bahwa Densus 88 terus melakukan pemantauan.

Tak hanya kepada jaringan terorisme tersebut, melainkan seluruh jaringan terorisme lain yang ada di Indonesia. Pemantauan akan dilakukan mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi sampai dilakukan penegakan hukum.

“Spesifiknya, Densus 88 sudah melakukan penegakan hukum terhadap 20 peserta pelatihan JI,” kata Argo.

Baca Juga: Model Majalah Dewasa Marisa Papen Jadi Orang Paling Diburu Turki Usai Foto Telanjang di Hagia Sophia

Sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Penangkapan ini dilakukan di delapan lokasi yakni di  Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau dan Palembang.

Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari Jamaah Islamiyah yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.

Selain menangkap para tersangka, Densus 88 juga berhasil mengungkap adanya bunker di rumah Upik Lawanga di Lampung yang digunakan untuk bersembunyi dan menyimpan senjata-senjata rakitan buatannya.

Baca Juga: Jet Li Dirikan Sekolah Kung fu, Berikut Sinopsis Film Last Hero in China di Trans TV Malam Ini

"Barang bukti yang disita dari rumah Upik ini ada senjata rakitan dan bunker," kata Argo Yuwono.***

Editor: Dinda Silviana Dewi

Tags

Terkini

Terpopuler