Perbandingan Wuling Air EV dan Seres E1, Wuling Buktikan Tren Kendaraan Listrik di Indonesia Mulai Diminati

Saat ini, dua pesaing utama dalam segmen ini adalah Wuling Air EV dan Seres E1. 

 

Keduanya memiliki keunikan dan nilai yang berbeda, meskipun keduanya mengadopsi desain mobil listrik mungil yang cocok untuk mobilitas perkotaan.

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 telah memberikan sorotan penting tentang tren kendaraan listrik ini. 

 

 

Debut Seres E1 di ajang ini menarik perhatian banyak pengunjung, dan respon positif ini tercermin dari sebanyak 688 surat pemesanan kendaraan (SPK) yang telah diterima oleh PT Sokonindo Automobile. Khususnya, Seres E1 L Type mencatatkan 550 SPK, sementara Seres E1 B Type meraih 138 SPK. 

 

Ini menunjukkan bahwa minat terhadap mobil listrik semakin meningkat di Indonesia.

Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyampaikan apresiasi kepada konsumen yang telah mempercayakan Seres E1 sebagai pilihan kendaraan listrik mereka. 

 

Ia juga menggarisbawahi bahwa kehadiran Seres E1 diharapkan dapat membantu memecahkan masalah mobilitas perkotaan sekaligus mengurangi emisi gas buang selama perjalanan.

Selain Seres E1, DFSK juga memiliki peran penting dalam tren kendaraan listrik di Indonesia. 

 

Kendaraan niaga DFSK Gelora E telah dipesan sebanyak 154 SPK, sementara DFSK Super Cab dan DFSK Gelora Gasoline masing-masing meraih 113 SPK dan 27 SPK. 

 

Permintaan terhadap kendaraan penumpang DFSK juga cukup kuat, dengan DFSK Glory 560 mencatat 15 SPK dan DFSK Glory i-Auto dengan 10 SPK.

Jumlah total SPK yang diterima oleh PT Sokonindo Automobile dari Seres dan DFSK mencapai 1.007 unit. 

 

Selain itu, nilai transaksi DFSK pada pameran GIIAS 2023 mencapai lebih dari Rp234 miliar dalam waktu 11 hari. 

 

Ini menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Namun, jika dibandingkan dengan kompetitornya, Wuling Air EV, Seres E1 masih harus bekerja lebih keras. Wuling Air EV telah berhasil mencatatkan angka pemesanan keseluruhan sebanyak 1.771 SPK selama GIIAS 2023. 

 

Dalam hal ini, Wuling Air EV berhasil mendominasi dengan mencakup 50% dari total pemesanan, atau sekitar 850-900 unit, dalam waktu 10 hari pameran.

Tidak hanya popularitasnya yang mengesankan, Wuling Air EV juga menghadirkan variasi dalam pilihan modelnya. 

 

Varian Air EV Long Range menjadi pilihan utama dengan pemesanan yang signifikan, sementara varian terbaru, Air EV Lite, berhasil menyumbang 143 SPK.

Dalam perbandingan langsung antara Seres E1 dan Wuling Air EV, pemesanan secara keseluruhan untuk Wuling Air EV lebih unggul sekitar 200 unit dari Seres E1. 

 

Ini menegaskan dominasi Wuling Air EV dalam segmen kendaraan listrik di Indonesia.

Tren kendaraan listrik semakin jelas terlihat dalam pameran GIIAS 2023, dan persaingan antara Seres E1 dan Wuling Air EV menjadi indikator penting tentang bagaimana pasar otomotif Indonesia semakin memeluk mobilitas berkelanjutan. 

 

Dengan semakin banyaknya pilihan kendaraan listrik yang tersedia, konsumen Indonesia memiliki kesempatan lebih besar untuk berkontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan dari kendaraan bermotor.

Kendaraan listrik semakin mengukuhkan dirinya dalam pasar otomotif Indonesia. 

 

Saat ini, dua pesaing utama dalam segmen ini adalah Wuling Air EV dan Seres E1. 

 

Keduanya memiliki keunikan dan nilai yang berbeda, meskipun keduanya mengadopsi desain mobil listrik mungil yang cocok untuk mobilitas perkotaan.

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 telah memberikan sorotan penting tentang tren kendaraan listrik ini. 

 

Debut Seres E1 di ajang ini menarik perhatian banyak pengunjung, dan respon positif ini tercermin dari sebanyak 688 surat pemesanan kendaraan (SPK) yang telah diterima oleh PT Sokonindo Automobile. Khususnya, Seres E1 L Type mencatatkan 550 SPK, sementara Seres E1 B Type meraih 138 SPK. 

 

Ini menunjukkan bahwa minat terhadap mobil listrik semakin meningkat di Indonesia.

Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyampaikan apresiasi kepada konsumen yang telah mempercayakan Seres E1 sebagai pilihan kendaraan listrik mereka. 

 

Ia juga menggarisbawahi bahwa kehadiran Seres E1 diharapkan dapat membantu memecahkan masalah mobilitas perkotaan sekaligus mengurangi emisi gas buang selama perjalanan.

Selain Seres E1, DFSK juga memiliki peran penting dalam tren kendaraan listrik di Indonesia. 

 

Kendaraan niaga DFSK Gelora E telah dipesan sebanyak 154 SPK, sementara DFSK Super Cab dan DFSK Gelora Gasoline masing-masing meraih 113 SPK dan 27 SPK. 

 

Permintaan terhadap kendaraan penumpang DFSK juga cukup kuat, dengan DFSK Glory 560 mencatat 15 SPK dan DFSK Glory i-Auto dengan 10 SPK.

Jumlah total SPK yang diterima oleh PT Sokonindo Automobile dari Seres dan DFSK mencapai 1.007 unit. 

 

Selain itu, nilai transaksi DFSK pada pameran GIIAS 2023 mencapai lebih dari Rp234 miliar dalam waktu 11 hari. Ini menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Namun, jika dibandingkan dengan kompetitornya, Wuling Air EV, Seres E1 masih harus bekerja lebih keras. 

 

Wuling Air EV telah berhasil mencatatkan angka pemesanan keseluruhan sebanyak 1.771 SPK selama GIIAS 2023. 

 

Dalam hal ini, Wuling Air EV berhasil mendominasi dengan mencakup 50% dari total pemesanan, atau sekitar 850-900 unit, dalam waktu 10 hari pameran.

Tidak hanya popularitasnya yang mengesankan, Wuling Air EV juga menghadirkan variasi dalam pilihan modelnya. 

 

Varian Air EV Long Range menjadi pilihan utama dengan pemesanan yang signifikan, sementara varian terbaru, Air EV Lite, berhasil menyumbang 143 SPK.

Dalam perbandingan langsung antara Seres E1 dan Wuling Air EV, pemesanan secara keseluruhan untuk Wuling Air EV lebih unggul sekitar 200 unit dari Seres E1. 

 

Ini menegaskan dominasi Wuling Air EV dalam segmen kendaraan listrik di Indonesia.

Tren kendaraan listrik semakin jelas terlihat dalam pameran GIIAS 2023, dan persaingan antara Seres E1 dan Wuling Air EV menjadi indikator penting tentang bagaimana pasar otomotif Indonesia semakin memeluk mobilitas berkelanjutan.***