Ada Drone Bawah Laut Milik Negara Asing di Perairan Indonesia, Pengamat: Tidak Bisa Dibiarkan

4 Januari 2021, 10:04 WIB
Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin Angkat Bicara Soal Drone di Selayar. /Koramil 1415-03

Media Magelang - Penemuan drone bawah laut milik negara asing di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, disebut pengamat sebagai ancaman ketahanan nasional Indonesia.

Susaningtya Nefo Handayani, selaku pengamat militer dan intelijen sebut hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pasalnya, drone bawah laut asing merupakan ancaman bagi ketahanan nasional Indonesia.

Susaningtyas Nefo Handayani, minta pemerintah untuk segera tentukan langkah strategi guna untuk tangani penemuan drone bawah laut tersebut supaya tidak menjadi ancaman ketahanan nasional Indonesia.

Baca Juga: Berikut Isi PP Pelaku Kekerasan Seksual Anak Akan Dikebiri Kimia, Disahkan Presiden Jokowi Semalam 

Dilansir Media Magelang dari AntaraNews, Susaningtya Nefo Handayani minta pemerintah untuk mewaspadai ancaman di Laut Cina Selatan yang saat ini sedang memanas.

Dia berharap pemerintah Indonesia tidak hanya fokus kepada pandemi Covid-19 lalu mengabaikan ancaman yang dapat ditimbulkan dari hal lainnya.

"Kemhan, Mabes TNI, Mabes TNI AL tidak boleh memandang remeh hasil temuan ketiga UUV beberapa hari lalu," kata pengamat intelijen dan militer Susaningtyas.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Sahkan PP Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Akan Dikebiri Kimia

"Jangan sampai kosentrasi menghadapi Covid-19 membuat kita mengurangi kewaspadaan nasional terhadap bahaya perang besar di Laut Cina Selatan," tambah dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa drone bawah laut atau UUV merupakan unnamed system (sistem tanpa awak) yang kerap dilakukan banyak negara maju untuk memantau situasi di negara lain.

UUV atau drone bawah laut yang ditemukan oleh TNI AL beberapa saat lalu diketahui memiliki label salah satu institus teknologi di Tiongkok, yang disebut memiliki fungsi untuk mendeteksi kapal selam Non-Cina.

Baca Juga: Ini Cara Dapat Token PLN, Dapat Listrik Gratis Bulan Januari hingga Maret 2021

"UUV (drone bawah laut) yang ditemukan masuk dalam kategori peneliti. Tapi tidak menutup kemungkinan ada drone lain yang memiliki amunisi berada di perairan Indonesia," tandas Susaningtyas.

Dia pun meminta TNI AL untuk segera melengkapi Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) bawah laut supaya dapat mendeteksi ancaman yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sementara itu pihak TNI AL dalam keterangan persnya belum dapat memastikan apakah drone tersebut milik Tiongkok sebagaimana tertulis dalam label. Pihaknya akan melakukan penelitian yang kurang lebih membutuhkan waktu 1 bulan.***

Editor: Permadi Suntama

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler