Network
Menurut Johan Stigefelt, Valentino Rossi memang membutuhkan 6 atau 7 balapan lagi, untuk memutuskan karir masa depannya akan tetap menjadi pembalap, atau banting setir menjadi manajer timnya sendiri Sky VR46 Academy, yang juga berkiprah di MotoGP 2021.
“Kami akan pantau performa Valentino Rossi di bulan-bulan pertama bergabung tahun ini. Kami juga akan memeriksa keinginannya untuk berlanjut di MotoGP 2022. Kalau kami memutuskan untuk berhenti bekerjasama, kami akan mencari pembalap baru,” tegas Johan Stigefelt.
Pria asal Swedia itu mengakui, ada rasa gugup atau nervous yang dirasakan Franco Morbidelli, karena menjadi rekan satu tim Valentino Rossi di MotoGP 2021.
Baca Juga: Update MotoGP 2021, Valentino Rossi Akan Pamerkan Motor Petronas Yamaha SRT, Senin 1 Maret
Apalagi Morbidelli sering mengatakan, Rossi sudah seperti saudara atau bahkan ayah bagi dirinya, sejak sang ayah meninggal beberapa tahun silam.
“Franco itu anak yang tenang, tapi benar bahwa dia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya, ketika tahu bahwa ia akan bekerjasama dengan Valentino Rossi yang juga living legend di MotoGP. Namun sejauh ini, semua berjalan baik, dan saya yakin semua akan baik-baik saja,” tutur Stigefelt.
Kedekatan kedua pembalap itulah yang menjadi penyebab Franco Morbidelli nervous ketika mengetahui di MotoGP 2021 menjadi rekan setim Valentino Rossi di Petronas Yamaha SRT.***
