Dokumen RS Wuhan Bocor : Ini Kronologi Sebenarnya Kasus Awal Covid-19 Sebelum Jadi Pandemi Global

13 Januari 2021, 05:05 WIB
Kronologi dari awal fase persebaran virus Covid-19 hingga bmenjadi pandemi global terkuak karena bocornya dokumen RS Wuhan. /AFP/Hector RETAMAL

Media Magelang - Bocornya dokumen RS Wuhan mengungkap kronologi dari awal fase persebaran virus Covid-19 yang pada awalnya hanya dilihat sebagai kasus pneumonia yang tidak dapat dijelaskan hingga bisa berkembang menjadi pandemi global.

Catatan medis RS Wuhan menunjukkan kronologi kasus awal Covid-19 yang bermula di beberapa rumah sakit seperti Wuhan Yaxin dan Puren Riverside sebelum menjadi pandemi global.

Pada kronologi awal fase Covid-19 sekitar akhir tahun 2019 tersebut, sudah ada kasus kematian pada pasien yang dirawat di beberapa RS Wuhan.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Disebut Bisa Sebabkan Kemandulan, Begini Tanggapan Dokter

Banyak pihak menganggap bahwa data tersebut tidak sama dengan rilis yang dikeluarkan resmi oleh pemerintah China.

Walau begitu, keaslian dokumen RS Wuhan tersebut sudah dibuktikan oleh beberapa ahli dan dipercaya keasliannya.

Berita mengenai investigasi jenis flu yang masih belum ditemukan obatnya ini dikutip Media Magelang dari pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul Dokumen RS Wuhan Bocor, Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Virus Corona di China.

Baca Juga: Begini Penjelasan Ganjar Pranowo Vaksinasi Pertama Dilakukan di Tiga Daerah

Dokumen RS milik Wuhan bocor sebut virus corona muncul di kota tersebut setidaknya 3 bulan sebelum pemerintah China mengetahui adanya pandemi.

Catatan medis di Kota Wuhan mengungkapkan ada pasien yang memiliki bentuk pneumonia baru dan misterius yang sedang dirawat di delapan rumah sakit antara akhir September dan awal Desember 2019 lalu.

Dalam dokumen yang bocor tersebut dikatakan bahwa 40 pasien dirawat dengan penyakit yang sebelumnya tak terlihat ini, memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19.

Baca Juga: Ini 5 Penyebab Bibir Gelap dan Kusam yang Dapat Menganggu Penampilan

Berdasarkan jumlah tersebut setidaknya ada 8 orang yang dinyatakan meninggal dunia dalam dokumen tersebut.

Jika hal tersebut seperti yang diyakini oleh para ahli, ini adalah kasus awal virus corona maka itu akan bertentangan dengan akun resmi pemerintah China tentang kapan penyakit itu dimulai.

Ceijing menyatakan bahwa 'sekelompok kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya' pertama kali muncul pada 31 Desember 2019 di Wuhan.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Pertama Jateng Akan Digelar di 3 Daerah Ini, Ganjar Pranowo Ungkap Alasannya

Pemerintah China secara resmi menyatakan penyakit itu sebagai wabah virus corona baru kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 9 Januari 2020 lalu.

Namun, dalam dokumen RS yang bocor tersebut menunjukkan jika wabah itu dimulai paling cepat pada 25 September 2019 lalu.

Dengan bocornya dokumen tersebut, para kritikus menyoroti sikap pemerintah China.

Baca Juga: Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Ada Guru dan Dosen, Mendikbud Ucapkan Belasungkawa

Mereka menilai seandainya pihak berwenang China menanggapi dengan cepat, pandemi global yang telah menewaskan 1,9 juta orang sejauh ini mungkin bisa dicegah.

Dokumen tersebut diperoleh oleh media Epoch Times, mereka menunjukkan bahwa pasien pertama yang dirawat karena pneumonia baru yang tidak dapat dijelaskan di RS Puren Riverside Wuhan adalah seseorang yang bernama Xiao Xgui, satu dari sepuluh orang yang dirawat di sana hingga awal Desember 2019.

Rumah sakit umum lainnya, Wuhan Yaxin, merawat sepuluh pasien dengan pneumonia serupa, yang kebanyakan terjadi pada Oktober 2019 lalu.

Baca Juga: Penemuan Gaun Pengantin dan Perkembangan Proses Pencarian dan Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Kemudian di RS keenam di Wuhan, salah satu fasilitas medis utama mencatat 5 kematian akibat penyakit pneumonia baru, dengan 3 orang meninggal pada November dan awal Desember 2019 lalu.

Satu pasien, Xu Xgan, jatuh sakit pada 1 Oktober dan meninggal pada 3 November 2019 lalu, berdasarkan dokumen yang bocor tersebut.

Ia pertama kali dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan di mana dia diberi perawatan anti-infeksi, sebelum di rujuk ke RS lainnya.

Baca Juga: Pemerintah Akan Berikan BLT Khusus Balita dan Ibu Hamil Rp6 Juta, Ini Syaratnya

Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Wuhan, di Distrik Hankou, juga melaporkan tiga kematian pasien akibat pneumonia serupa yang tidak dapat dijelaskan pada Oktober dan November 2019. Rumah Sakit Kedelapan kota itu juga mencatat kasus pada periode yang sama.

Dikabarkan Daily Mail, pihak Epoch Time yang merupakan surat kabar kontroversial yang sangat kritis terhadap rezim Tiongkok, tidak memberikan komentar apapun terkait pembocoran dokumen tersebut.

Namun, para ahli yang telah mempelajari file tersebut mengatakan jika dokumen itu tampak asli.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bukan Penghalang, Ini Daftar 10 Selebriti Indonesia yang Tetap Gelar Pernikahan

Gilles Demaneuf, seorang ilmuwan data Prancis yang bekerja dengan kelompok yang menyelidiki asal-usul Covid-19, mengatakan bahwa 'temuan Epoch Times dapat dipercaya'.

"Kasus yang dicurigai (Covid-19) tidak berarti kasus yang dikonfirmasi, dan tidak boleh ditafsirkan seperti itu", ujarnya menambahkan.

Media South China Morning sebelumnya juga menerbitkan penyelidikan serupa pada tahun 2020, mereka menuliskan telah memperoleh catatan medis yang menunjukkan pasien jatuh sakit karena virus pada November 2019 lalu.

Baca Juga: Gilang Dirga Bagi Resep Obat dan Vitamin Selama Isolasi Mandiri, Alhamdulillah Negatif Covid-19!

Dikatakan sembilan kasus yakni empat pria dan lima wanita berusia antara 39 dan 79, jatuh sakit dengan penyakit yang mirip dengan Covid-19 di dan sekitar Wuhan.***(Rahmi Nurfajriani)

Editor: Puspasari Setyaningrum

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler