Mall di Malaysia Terima Ancaman Bom Jika Tetap Dukung Palestina, Ini Respon Perdana Menteri Anwar Ibrahim 

- 18 Oktober 2023, 07:00 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa pemerintahnya tidak setuju dengan tekanan dari pihak Barat untuk mengutuk Hamas.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan bahwa pemerintahnya tidak setuju dengan tekanan dari pihak Barat untuk mengutuk Hamas. /Famer Roheni /Departemen Penerangan Malaysia via Reuters/
 
Media Magelang - Satu mall populer di Negeri Jiran Malaysia, Mid Valley Southkey menerima ancaman bom.
 
Ancaman bom tersebut lantaran pihak mall Mid Valley Southkey tetap memberikan dukungan kepada Palestina.
 
Terkait ancaman bom di mall Mid Valley Southkey itu, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim segera merespons.
 
Melalui Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, Malaysia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina meskipun ada ancaman bom di mall Mid Valley Southkey yang berlokasi di Johor Bahru pada Minggu Oktober 2023.
 
 
Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah Malaysia selalu waspada terhadap setiap ancaman, namun pada saat yang sama menyarankan masyarakat untuk tidak khawatir.
 
"Polisi telah menyatakan bahwa itu adalah ancaman yang disengaja, kita hanya perlu waspada dan tidak perlu khawatir," kata presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), dikutip dari Channel News Asia.
 
Ketika ancaman bom dari penelepon misterius diterima oleh pihak mall Mid Valley Southkey pada Sabtu malam 14 Oktober 2023, tatusan pembeli dan karyawan langsung dievakuasi.
 
Manajemen mall Mid Valley Southkey dan Hotel St Giles yang ada di dekatnya mengungkapkan, telepon tersebut diterima sekitar pukul 18.30 waktu Malaysia, dan pihak berwenang setempat telah menginstruksikan agar daerah yang terkena dampak dievakuasi sebagai tindakan proaktif.
 
Pemadam kebakaran beserta pihak kepolisian Malaysia segera menyelidiki ancaman tersebut, dan melakukan pencarian menyeluruh di area mall Mid Valley Southkey di Johor Bahru. 
 
Namun, menurut pihak mall, mereka tidak menemukan adanya bukti ancaman, dan hal itu disampaikan dalam sebuah unggahan di Facebook sekitar pukul 12.30 waktu setempat pada Minggu 15 Oktober 2023.
 
Rekaman insiden yang dibagikan di media sosial menunjukkan kerumunan orang yang bergegas keluar dari gedung dengan didorong oleh pemadam kebakaran. 
 
Di antara banyaknya pengunjung mall, terindentifikasi banyak yang membawa anak kecil dan para keluarga yang sedang berakhir pekan.
 
Kerumunan orang berbaris di kedua sisi tempat informasi mall Mid Valley Southkey 1 saat mereka menunggu sampai keadaan kembali aman, karena banyak yang masih memarkir kendaraannya di dalam gedung. 
 
Di sisi lain, beberapa orang melaporkan telah menunggu selama beberapa jam. 
 
Kepala polisi distrik Johor Bahru Selatan, Raub Selamat menuturkan, penelepon misterius tersebut mengaku sebagai orang asing, sebagaimana dilaporkan oleh media Malaysiakini. 
 
Penelepon tersebut mengklaim bahwa ia ingin meletakkan bom di area mall, dan meminta pihak mall untuk tidak memberikan dukungan kepada Palestina.
 
Dari keterangan Raub Selamat diketahui bahwa saat ancaman bom itu terjadi, sedang dilakukan operasi keamanan pada Sabtu malam 15 Oktober 2023.
 
MALAYSIA AKAN TETAP LANJUTKAN HUBUNGAN DENGAN HAMAS
 
Secara terpisah, pada Senin 16 Oktober 2023, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa Malaysia tidak setuju dengan tekanan Barat untuk mengecam kelompok militan Palestina, Hamas.
 
Dikatakan oleh Anwar Ibrahim, negara-negara Barat dan Eropa telah berulang kali meminta Malaysia untuk mengecam Hamas dalam berbagai pertemuan.
 
"Saya mengatakan bahwa kami, sebagai sebuah kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas sejak dulu dan ini akan terus berlanjut," kata Anwar Ibrahim kepada parlemen.
 
"Dengan demikian, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan, karena Hamas juga menang di Gaza secara bebas melalui pemilihan umum dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin,” tambahnya.
 
Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim telah lama menjadi pendukung vokal perjuangan Palestina, dan telah mengadvokasi solusi dua negara yang sedang berseteru itu, yaitu Israel dan Palestina. 
 
Malaysia sendiri diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
 
Para pemimpin tertinggi Hamas di masa lalu telah mengunjungi Malaysia, dan bertemu dengan para pemimpinnya. 
 
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada tahun 2013 menentang blokade Israel di Gaza, dan menyeberang ke daerah kantong Palestina tersebut setelah mendapat undangan dari Hamas.
 
Lebih dari satu juta orang telah meninggalkan rumah mereka di Gaza ketika Israel melanjutkan pembomannya di wilayah yang dikuasai Hamas pada Senin 16 Oktober 2023, dan Israel juga mengerahkan pasukan sebagai persiapan invasi darat besar-besaran.
 
Israel menyatakan perang terhadap kelompok militan Hamas sehari setelah para pejuangnya menerobos perbatasan yang dibentengi dengan ketat pada tanggal 7 Oktober 2023.
 
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan respon usai mall Mid Valley Southkey menerima ancaman bom jika tetap mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x