Meski Jadi Tawanan, Warga Israel Akui Diperlakukan dengan Baik oleh Hamas

- 28 November 2023, 19:00 WIB
Orang-orang bereaksi terhadap konvoi yang membawa sandera yang baru dibebaskan yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina Hamas dan ditahan di Jalur Gaza, di Ofakim, Israel, 26 November 2023.
Orang-orang bereaksi terhadap konvoi yang membawa sandera yang baru dibebaskan yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina Hamas dan ditahan di Jalur Gaza, di Ofakim, Israel, 26 November 2023. /Reuters/Amir Cohen/
 
Media Magelang - Warga Israel yang menjadi tawanan Hamas mengakui diperlakukan dengan sangat baik.
 
Para tawanan Israel yang dibebaskan dari Gaza oleh Hamas mengakui tidak mengalami penyiksaan atau mendapatkan perlakuan buruk sama sekali.
 
Pernyataan warga Israel yang menjadi tawanan Hamas itu dilaporkan oleh Media Israel, Senin 27 November 2023.
 
Dilansir dari Antara dari Channel 12 Israel, diberitakan bahwa warga Israel yang ditawan oleh Hamas itu telah dibebaskan, dan bertemu dengan keluarga serta kerabat mereka di Gaza.
 
 
Namun sayangnya, meski mendapat perlakuan yang sangat baik dari Hamas, warga Israel yang menjadi tawanan itu menerima makanan dalam jumlah terbatas.
 
“Dalam dua pekan terakhir, Gaza hampir kehabisan bahan makanan, sehingga mereka harus bertahan dengan sedikit nasi, dan mereka sangat kelaparan,” lapor saluran tersebut, dikutip dari Antara.
 
Di sisi lain, Israel masih tidak mengizinkan warganya yang menjadi tawanan Hamas untuk menjelaskan semuanya kepada media.
 
Meski begitu, ada sejumlah kerabat dari tawanan Hamas itu yang berbicara, dan menjelaskan keadaan keluarga mereka kepada media tanpa menyebutkan nama asli mereka.
 
Selama menjadi tawanan, warga Israel juga masih diizinkan oleh untuk mendengarkan saluran radio Israel.
 
Seorang dokter Israel yang memeriksa mereka mengatakan, makanan warga Israel tersebut bergantung pada nasi, kacang-kacangan dan roti, serta menambahkan beberapa jenis makanan selama mereka menjadi tawanan Hamas.
 
Karena itulah berat badan para tawanan Hamas itu mengalami penurunan.
 
“Salah satu tawanan kehilangan berat badannya sebesar 20 kg, yang satu kehilangan 9 kg, dan yang lainnya kehilangan 12 kg,” kata dokter tersebut.
 
Pada 24 November 2023, jeda kemanusiaan atau gencatan senjata antara Israel-Hamas awalnya ditetapkan selama empat hari, dan mulai berlaku pada pukul 7 pagi waktu setempat.
 
Terdapat beberapa hal yang menjadi poin utama dalam perjanjian gencatan senjata tersebut, yaitu pembebasan 50 tawanan Israel dari Gaza ditukar dengan pembebasan 150 warga Palestina, serta masuknya ratusan truk bantuan kemanusiaan, bantuan medis, dan bahan bakar ke seluruh wilayah Jalur Gaza.
 
Dalam informasi terbaru diberitakan, Senin 27 November 2023 Qatar mengumumkan bahwa gencatan senjata Israel-Hamas akan diperpanjang selama dua hari.
 
Menurut otoritas kesehatan setempat, serangan Israel ke Gaza yang membabi buta sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sekitar 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak, dan lebih dari 4.000 perempuan.
 
Sedangkan korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.
 
Dari laporan yang dihimpun oleh tim Media Magelang diberitakan, warga Israel mengakui diperlakukan dengan sangat baik oleh Hamas meskipun menjadi tawanan perang.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x