Akibat Seruan Boikot Produk Israel, Gerai Starbucks dan H&M di Maroko Tutup Permanen

- 5 Desember 2023, 08:00 WIB
Kampanye Boikot Menghangat, Starbucks dan H&M Putuskan Kabur dari Maroko
Kampanye Boikot Menghangat, Starbucks dan H&M Putuskan Kabur dari Maroko /Pixabay/
 
Media Magelang - Gerai Starbucks dan H&M di Maroko tutup permanen.
 
Tutupnya gerai Starbucks dan H&M di Maroko secara permanen ini akibat dari adanya seruan untuk memboikot semua produk Israel.
 
Seruan untuk memboikot semua produk Israel itu mengakibatkan penurunan jumlah pembeli di gerai Starbucks dan H&M di Maroko.
 
Sebagaimana dilaporkan oleh New Arab dari media Maroko Maroc Hebdo, penutupan gerai Starbucks dan H&M secara permanen itu terjadi pada Kamis 30 November 2023.
 
 
"Menurut informasi yang dapat dipercaya, dua merek global utama, terutama merek pakaian siap pakai Swedia, H&M dan jaringan kopi Amerika yang bergengsi, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai 15 Desember," tulis media Maroko, dikutip dari New Arab.
 
Namun, secara tidak langsung, penutupan gerai dua produk besar dan terkenal itu telah membawa kekhawatiran bagi warga Maroko.
 
Pasalnya, ratusan warga Maroko, khususnya di Kota Casablanca, telah menjadi karyawan tetap di gerai Starbucks dan H&M. 
 
Beberapa karyawan Starbucks dan H&M mengaku tidak tahu-menahu perihal seruan boikot untuk semua produk Israel, yang mereka tahu hanyalah tempat mereka bekerja sedang kesulitan keuangan, karena sedikitnya jumlahnya pembeli.
 
"Ini akan menjadi bencana, kami memiliki lebih dari 100 karyawan. Ke mana kami akan pergi setelah ini? Semoga saja laporan itu tidak benar," kata seorang pekerja di sebuah gerai Starbucks.
 
Starbucks memiliki 18 gerai di Maroko, sementara H&M sejauh ini baru membuka empat toko di negara Afrika Utara tersebut.
 
Sebagai anak perusahaan Maroko dari waralaba raksasa asal Kuwait, Al Shaya, kedua merek ini akan menanggung beban kampanye boikot yang kuat, yang menargetkan merek-merek, dan toko-toko Barat yang membagikan tulisan "permintaan maaf" tentang perang Israel di Gaza.
 
Akan tetapi, tak ada tanggapan sama sekali dari pihak waralaba Al-Shaya di Maroko hingga berita ini diturunkan.
 
Toko-toko waralaba di Kerajaan Afrika Utara telah mengalami kesulitan sejak pandemi. 
 
Pada Desember 2022, grup ini mengurangi modalnya dari 142 juta dirham (15 juta USD) menjadi 65 juta dirham (7 juta USD). 
 
"Keputusan ini dibuat dalam rapat umum dewan direksi," tambah sumber yang dikutip dalam beberapa laporan media lokal.
 
Toko-toko yang disponsori oleh Al-Shaya, seperti Pinkberry, Mothercare, Next, dan Payless, sebelumnya telah meninggalkan pasar Maroko karena kinerja yang buruk.
 
Melalui media sosial, beberapa pengguna Maroko merayakan berita ini sebagai kemenangan kampanye boikot pro-Palestina. 
 
Pada saat yang sama, yang lain mempertanyakan masa depan ribuan pekerja yang akan di-PHK jika terjadi penutupan.
 
Dari laporan yang dikumpulkan oleh tim Media Magelang, gerai Starbucks dan H&M di Maroko mengalami penutupan permanen akibat dari seruan boikot produk Israel.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x