WHO Sebut Setiap 10 Menit Satu Anak Gaza Terbunuh oleh Tentara Israel

- 9 Desember 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi anak korban perang: -Seorang anak perempuan terlihat di sebuah kamp yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 1 November 2023.
Ilustrasi anak korban perang: -Seorang anak perempuan terlihat di sebuah kamp yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 1 November 2023. /ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/pri/
 
Media Magelang - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebutkan, bahwa setiap 10 menit satu anak di Gaza tewas terbunuh.
 
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga mengungkapkan, satu anak di Gaza tewas terbunuh setiap 10 menit itu akibat dari serangan yang dilancarkan oleh tentara Israel.
 
Terbunuhnya satu anak di Gaza setiap 10 menit karena serangan tentara Israel ini disebut oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai masa paling kelam bagi umat manusia.
 
Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Palestina mengatakan, lebih dari 60 persen korban tewas dalam serangan Israel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.
 
 
"Kami berbicara, hampir sekitar 16.000 orang terbunuh, lebih dari 60% (adalah) perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 42.000 orang terluka," kata Richard Peeperkorn dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip dari TRT World.
 
Konferensi pers di Jenewa, Swiss tersebut digelar pada Selasa 5 Desember 2023.
 
“Rata-rata seorang anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza. Saya pikir dalam hal ini kita sudah dekat [dengan] saat-saat tergelap kemanusiaan,” tambah Richard Peeperkorn.
 
"Kita membutuhkan gencatan senjata yang berkelanjutan," desaknya.
 
Dari keterangan Richard Peeperkorn diketahui, tempat tidur rumah sakit di Gaza mengalami penurunan jumlah, dari yang tadinya 3.500 tempat tidur, kini menyusut menjadi hanya 1.500 tempat tidur.
 
Richard Peeperkorn menegaskan, keadaan darurat di Gaza saat ini sebenarnya sangat membutuhkan penanganan medis, dan mengharapkan jumlah tempat tidur rumah sakit yang lebih banyak lagi untuk merawat para korban serangan Israel.
 
Sementara itu, Israel melanjutkan serangan militer brutalnya ke Gaza pada Jumat 1 Desember 2023, usai berakhirnya gencatan senjata selama seminggu dengan kelompok Palestina Hamas.
 
Hampir 15.900 warga Palestina telah terbunuh, dan lebih dari 42.000 lainnya terluka dalam serangan udara serta darat, yang berlangsung tanpa henti sejak 7 Oktober 2023, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
 
Menurut angka resmi, jumlah korban tewas di pihak Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang.
 
Dari laporan yang dikumpulkan oleh tim Media Magelang diketahui bahwa, setiap 10 menit satu anak di Gaza tewas terbunuh oleh serangan tentara Israel, sebagaimana yang disebutkan oleh WHO.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x