Network
Media Magelang - Seorang jurnalis di Australian Broadcasting Corporation (ABC) asal Australia dipecat.
Pemecatan itu gegara sang jurnalis menulis berita buruk tentang Israel.
Akan tetapi, tak disangka, pemecatan jurnalis Australian Broadcasting Corporation (ABC) itu telah berdampak parah pada perusahaan media asal Australia tersebut.
Dilansir dari The New Arab, sekitar 80 staf di Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengancam akan melakukan aksi mogok kerja atas pemecatan sang jurnalis.
Aksi pengancaman mogok kerja tersebut telah dikonfirmasi oleh serikat pekerja Aliansi Media Hiburan dan Seni.
Pemecatan jurnalis berdarah Lebanon-Australia yang bernama Antoinette Lattouf, terjadi hanya tiga hari setelah ia memberitakan sebuah laporan dari Human Rights Watch pada Desember 2023 lalu.
Dalam berita itu disebutkan, Israel secara terang-terangan menggunakan musibah kelaparan yang dialami rakyat Gaza sebagai senjata perang untuk melakukan genosida di Gaza.
Namun, sebuah laporan lain yang diterbitkan oleh Sydney Morning Herald mengungkapkan, adanya upaya bersama untuk menekan para pimpinan ABC agar memecat Antoinette Lattouf atas penunjukannya sebagai pejabat sementara.
Diketahui, tekanan yang dialami oleh para pimpinan media Australia tersebut berasal dari pesan WhatsApp.
Pesan WhatsApp itu dikirim oleh kelompok yang menamakan diri mereka sebagai 'Pengacara untuk Israel', yang mendesak para anggotanya untuk menulis surat yang menyerukan pemecatan jurnalis ABC tersebut.
Kelompok itu dilaporkan berusaha menekan pimpinan ABC Ita Buttrose dan direktur pelaksana David Anderson.
Kelompok tersebut mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap lembaga penyiaran itu, jika tidak ada tindakan yang diambil terhadap Antoinette Lattouf usai pemberitaannya tentang Israel.
Pesan lain dari kelompok tersebut menyebut pengacara Antoinette Lattouf, Josh Bornstein sebagai pengkhianat.
Antoinette Lattouf sendiri telah mengajukan keberatan atas pemecatannya melalui Fair Work Commission Australia, di mana ia akan menjalani sidang dengar pendapat.
Jurnalis ABC tersebut mengatakan dalam pengajuannya, bahwa pemecatannya didasarkan pada alasan opini untuk kepentingan politik.
Pekan lalu, Josh Bornstein mengatakan di akun media sosial X, bahwa pemecatan kliennya didasarkan pada opini politik dan ras.
ABC membantah tuduhan tersebut di Fair Work Commission, dan mengatakan bahwa mereka telah mengatakan kepada Antoinette Lattouf untuk tidak memposting tentang hal-hal yang menimbulkan kontroversi.
Antoinette Lattouf juga mengatakan dalam pengajuannya, ia diberitahu oleh direktur konten ABC Elizabeth Green, bahwa berbagi fakta dan materi langsung dari sumber-sumber yang memiliki reputasi baik sebenarnya tidak ada masalah.
Dari laporan tersebut diwartakan, seorang jurnalis media ABC asal Australia dipecat, karena telah menulis pemberitaan buruk tentang Israel.***
