Diduga Keracunan Makanan, Para Tentara Israel di Gaza Alami Demam dan Diare Parah

- 10 Desember 2023, 06:00 WIB
Seorang prajurit Israel berjalan di sebuah jalan sementara rekannya duduk di dalam mobil jip militer yang dekat lokasi tempat Israel menemukan terowongan lintas perbatasan baru dari Jalur Gaza, Rabu, 21 Oktober.
Seorang prajurit Israel berjalan di sebuah jalan sementara rekannya duduk di dalam mobil jip militer yang dekat lokasi tempat Israel menemukan terowongan lintas perbatasan baru dari Jalur Gaza, Rabu, 21 Oktober. /REUTERS/Amir Cohen/foc/cfo/
 
Media Magelang - Para tentara Israel yang berada di Gaza mengalami demam dan diare parah.
 
Para tentara Israel yang berada di Gaza tersebut diduga keracunan makanan, yang mengakibatkan mereka mengalami demam dan diare parah.
 
Dilansir dari New Arab dari Yedioth Ahronorh, para tentara Israel yang saat ini sedang berada di Gaza mengalami peningkatan penyakit usus yang berakibat pada diare dan demam parah.
 
Sejak serangan Israel ke Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, banyak restoran dan individu yang menyumbangkan makanan kepada para tentara Israel.
 
 
Sumbangan makanan itu diberikan, karena adanya kemungkinan makanan yang telah disiapkan sebelumnya terkontaminasi oleh zat-zat beracun yang dihasilkan oleh asap-asap bom serta tembakan.
 
Banyak tentara Israel menderita gejala keracunan makanan, termasuk diare parah dan suhu tubuh yang tiba-tiba tinggi.
 
"Diare telah menyebar di antara para tentara di selatan, di daerah-daerah berkumpul, dan kemudian juga di antara para tentara yang pergi berperang di dalam Gaza," kata Tal Brosh, direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Assuta di Ashdod, dikutip dari New Arab.
 
"Infeksi bakteri Shigella, yang menyebabkan gastroenteritis, telah didiagnosis, dan ini adalah penyakit yang sangat serius yang juga menyebar di antara para pejuang di Gaza. Infeksi bakteri Shigella terjadi melalui kontak langsung antar individu atau melalui makanan," tambah Tal Brosh.
 
"Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara dalam satu kompi infanteri, dan mereka mengalami demam setelah suhu tubuh mereka mencapai 40 derajat Celcius, dan mereka mulai mengalami diare setiap 20 menit, maka mereka tidak lagi layak untuk bertempur dan mereka mengekspos diri mereka sendiri pada risiko kematian," lanjutnya.
 
Perang Israel dan Hamas di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk sedikitnya 8.000 anak-anak.
 
Pada awal perang, waralaba McDonald's di Israel mengumumkan, bahwa mereka telah menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada pasukan Israel.
 
Pengumuman dari McDonald’s itulah yang selanjutnya memicu kampanye boikot besar-besaran di dunia Arab untuk semua produk-produk dari perusahaan Israel.
 
Bahkan, waralaba raksasa burger Amerika Serikat di Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Turki mengeluarkan pernyataan telah memisahkan diri dari waralaba Israel, dan dalam banyak kasus menjanjikan bantuan untuk Gaza.
 
Sebagaimana laporan yang dikumpulkan oleh tim Media Magelang, diberitakan bahwa para tentara Israel yang saat ini sedang berada di Gaza mengalami diare dan demam yang cukup parah, diduga karena keracunan makanan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x