Dianggap Menghasut, Pemain Israel Dipecat dari Klub Sepak Bola Antalyaspor dan Diusir dari Turki

- 20 Januari 2024, 07:00 WIB
Pesepakbola Israel Sagiv Jehezkel
Pesepakbola Israel Sagiv Jehezkel /Instagram/
 
Media Magelang - Seorang pemain sepak bola berkebangsaan Israel dipecat dari klub sepak bola Turki Antalyaspor.
 
Tak hanya dipecat, pemain Israel tersebut juga diusir dari Turki.
 
Pemecatan dan pengusiran pemain Israel itu karena ia dianggap telah menghasut masyarakat Turki.
 
Sebagaimana dilaporkan oleh The New Arab, Senin 15 Januari 2024, Pengadilan Turki membebaskan seorang pemain sepak bola asal Israel yang ditahan semalam.
 
 
Pemain sepak bola asal Israel itu dianggap menghasut kebencian, dengan menampilkan pesan tentang perang Israel di Gaza selama pertandingan divisi satu.
 
Sagiv Jehezkel, 28 tahun, memakai perban di pergelangan tangannya yang bertuliskan "100 hari. 07/10" di samping gambar Bintang Daud (lambang bendera Israel).
 
Perban itu ia pakai, ketika dirinya merayakan gol yang dicetaknya untuk klub sepak bola Antalyaspor ke gawang Trabzonspor pada Minggu 14 Januari 2024.
 
Jaksa Turki melakukan penyelidikan kriminal atas dugaan "hasutan kebencian dan permusuhan", sementara klub sepak bola Antalyaspor merobek surat kontrak penyerang tersebut, karena Sagiv Jehezkel menunjukkan perilaku yang bertentangan dengan sensitivitas negara Turki.
 
Mandengar hal itu, pemerintah Israel mengutuk penahanan Sagiv Jehezkel, yang membuat hubungan Turki dan Israel semakin memanas.
 
"Saya menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi olahraga internasional untuk bertindak melawan Turki dan menentang penggunaan kekerasan dan ancaman politiknya terhadap para atlet," kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, yang negaranya sebelumnya telah menyarankan warga negara Israel untuk meninggalkan Turki sebagai tindakan pencegahan keamanan.
 
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Israel mengatakan, Sagiv Jehezkel akan kembali ke Israel pada Senin 15 Januari 2024 setelah menjalani persidangan.
 
Namun belum jelas, apakah pengadilan benar-benar mengusir pemain asal Israel itu, atau kah Sagiv Jehezkel masih bisa kembali ke Turki.
 
Di sisi lain, pesan di perban yang dipakai oleh Sagiv Jehezkel merujuk pada 100 hari sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang ditandai pada 7 Oktober 2023.
 
Menurut otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 24.000 warga Palestina-yang sebagian besar adalah warga sipil, telah terbunuh oleh serangan Israel.
 
Dalam kesaksiannya kepada polisi, Sagiv Jehezkel mengatakan dirinya ingin menarik perhatian para tawanan yang ditawan oleh Hamas, dan sama sekali tidak bermaksud mendukung perang.
 
"Saya bukan orang yang pro-perang," kantor berita swasta DHA melaporkan bahwa ia mengatakannya,” kata Sagiv Jehezkel.
 
"Bagaimanapun juga, ada juga tentara Israel yang ditawan di Gaza. Saya adalah orang yang percaya bahwa periode 100 hari ini harus diakhiri sekarang. Saya ingin perang berakhir. Itulah mengapa saya menunjukkan tanda itu," ujarnya kepada polisi setempat.
 
Sagiv Jehezkel mengatakan, dirinya tidak pernah berniat untuk terlibat dalam politik, dan sangat berhati-hati untuk menghormati kepekaan budaya Turki sejak dirinya menandatangani kontrak dengan klub pantai Mediterania itu pada September lalu.
 
"Sejak hari pertama saya tiba, saya tidak pernah melecehkan siapa pun. Poin yang ingin saya tarik adalah berakhirnya perang," tuturnya.
 
Antalyaspor mengatakan telah memecat Sagiv Jehezkel, memutus kontrak yang seharusnya berjalan hingga 2026.
 
"Dewan kami tidak akan pernah mengizinkan perilaku yang bertentangan dengan sensitivitas negara kami, tidak peduli apakah itu berarti kejuaraan atau trofi," kata pihak Klub Antalyaspor di media sosial X.
 
Dalam insiden terpisah, tim papan atas Istanbul, Basaksehir, mengatakan bahwa mereka meluncurkan investigasi disipliner terhadap pemain Israel lainnya, Eden Karzev, karena mengunggah ulang pesan media sosial tentang para sandera Hamas yang berbunyi: "Bawa Mereka Pulang Sekarang".
 
Dari laporan tersebut didapati, pemain sepak bola asal Israel dipecat dari klub sepak bola Antalyaspor, dan diusir dari Turki, karena dianggap menghasut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x