Tak Ingin Lagi Kirim Senjata untuk Dukung Israel, Pejabat Deplu AS Undur Diri

- 21 Oktober 2023, 06:00 WIB
Tak Ingin Lagi Kirim Senjata untuk Dukung Israel, Pejabat Deplu AS Undur Diri /
Tak Ingin Lagi Kirim Senjata untuk Dukung Israel, Pejabat Deplu AS Undur Diri / //Unsplash/Ahmed Abu Hameeda
 
Media Magelang - Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) dikabarkan mengundurkan diri.
 
Pengunduran diri pejabat senior Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) itu ditengarai karena ia tak ingin lagi mengirim senjata untuk mendukung tentara Israel.
 
Menurut pejabat senior Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) yang diketahui bernama Josh Paul, pengiriman senjata untuk mendukung tentara Israel akan mengakibatkan lebih banyak penderitaan bagi warga Israel dan Palestina.
 
Dilansir dari Al Jazeera, Josh Paul, seorang direktur di Biro Urusan Politik-Militer Departemen Luar Negeri (Deplu) AS, mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh para pejabat Gedung Putih Washington selama beberapa dekade.
 
 
Pernyataan Josh Paul itu ditulis dalam sebuah catatan yang diterbitkan secara online pada Rabu 18 Oktober 2023.
 
"Respon yang diambil Israel, dan dengan itu dukungan Amerika baik untuk respon tersebut maupun untuk status quo pendudukan, hanya akan menyebabkan penderitaan yang lebih besar dan lebih dalam bagi rakyat Israel dan Palestina," tulis Josh Paul dalam catatannya.
 
"Saya khawatir kita mengulangi kesalahan yang sama seperti yang telah kita lakukan dalam beberapa dekade terakhir, dan saya menolak untuk menjadi bagian darinya lebih lama lagi," katanya melanjutkan.
 
“Dukungan buta pemerintahan Biden untuk satu pihak" mengarah pada keputusan kebijakan yang "picik, merusak, tidak adil dan bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut di depan umum,” ujar Josh Paul menambahkan.
 
"Saya tahu ini bukan tanpa kompleksitas moral dan kompromi moral, dan saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan tetap tinggal selama saya merasa bahwa kerugian yang mungkin saya lakukan dapat lebih besar daripada kebaikan yang dapat saya lakukan," tulis Josh Paul lagi dalam catatannya.
 
Dilaporkan, Josh Paul telah lama terlibat dalam pengiriman senjata ke sekutu AS selama lebih dari 11 tahun.
 
"Saya pergi hari ini karena saya percaya bahwa dalam perjalanan kita saat ini terkait dengan kelanjutan - bahkan, perluasan dan percepatan - penyediaan senjata mematikan kepada Israel, saya telah mencapai akhir dari tawar-menawar tersebut," katanya.
 
Josh Paul juga mengatakan bahwa dengan memberikan apa yang diminta oleh tentara Israel untuk membunuh satu generasi musuh, hanya akan menciptakan musuh yang baru, dan pada akhirnya tidak akan menguntungkan kepentingan Amerika Serikat (AS) sama sekali.
 
"Apa yang ditimbulkannya adalah keinginan untuk memaksakan keamanan dengan cara apa pun, termasuk dengan mengorbankan penduduk sipil Palestina," tukas Josh Paul.
 
"Dan hal itu pada akhirnya tidak mengarah pada keamanan,” pungkasnya.
 
Diwartakan sebelumnya, Hamas, kelompok bersenjata yang memerintah Gaza, menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang kemudian memicu pembalasan Israel terhadap daerah kantong Palestina yang terkepung itu. 
 
Konflik tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel, dan hampir 3.500 orang di Gaza.
 
Presiden AS Joe Biden dilaporkan mengunjungi Israel pada Rabu 18 Oktober 2023 untuk menunjukkan dukungan kepada negara tersebut, dan memberikan "lampu hijau untuk bertindak sesuai keinginan" di Gaza.
 
Dari pemberitaan di atas diketahui, pejabat senior Deplu AS, Josh Paul mengundurkan diri karena tak mau lagi mengirimkan senjata untuk mendukung tentara Israel, sebab akan mengakibatkan lebih banyak korban berjatuhan dan penderitaan berkepanjangan.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x